Sabtu, 10 April 2010

BAB VII Komunikasi Dalam Bisnis

1. Pentingnya Komunikasi

Masalah komunikasi ini adalah inherent / melekat terhadap kebutuhan manusia. Rasanya tidak mungkin seseorang hidup sempurna tanpa berkomunikasi dengan orang lain. Demikian pula halnya pada sebuah organisasi bisnis, komunikasi merupakan sumber kehidupannya seperti dinyatakan ” Effective Comunication Is The Lifeblood Of Every Organization And A key To Succes In your Bussiness Carreer As Well As In Your Personal Life “. Artinya komunikasi merupakan darah sebagai sumber kehidupan maksudnya organisasi merupakan kunci sukses dalam karir bisnis dan kehidupan pribadi seseorang.
Semakin komplek organisasi maka semakin komplek pula jalur – jalur komunikasi yang terdapat di dalamnya. Jalur komunikasi internal yaitu komuniakasi di dalam organisasi, sangat penting untuk kelancaran jalannya roda organisasi. Komunikasi internal dapat memotivasi para pegawai di dalam organisasi agar bekerja lebih efesien. Sedangkan komunikasi eksternal diperlukan untuk berkomunikasi dengan orang – orang lain di luar organisasi. Komunikasi eksternal ini mempunyai daya jangkau jarak jauh, yang akan membentuk goodwill dan membentuk imajinasi reputasi baik dihati mayarakat.
Tampaknya keahlian komunikasi ini merupakan hal yang fundamental dalam pengembangan karir seseorang atau suatu organisasi. Kesuksesan paling atas disebut ” Ability to Communnicate ”. Tanpa komunikasi sukar dibayangkan bagaimana kehidupan ini berjalan, tanpa motivasi sukar pula dilaksanakan kehidupan kita ini dan tanpa kepemimpinan arah hidup ini tak menentu.

2. Pengertian Komunikasi

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan berita atau informasi dari seseorang ke orang lain. Komunikasi yang tidak akan terjadi kalau tidak penyampaian berita tadi menyampaikan secara patut dan pnerima berita menerimanya tidak dalam bentuk distorsi. Herbert T mengemukakan komunikasi adalah proses mentransfer pengetahuan atau makna untuk mencapai tujuan tertentu.

3. Penerapan Komunikasi Dalam Dunia Bisnis

Suatu perusahaan hanya akan merealisasi tujuannya jika setiap petugas bekerja secara efesien dan ada kerjasama antara petugas yang satu dengan yang lain.salah satu factor yang memungkinkan terjadinya disebutkan adanya hubungan yang baik antara pimpinan dengan bawahan. Agar terdapat suatu hubungan yang baik antara atasan dengan bawahan maka dalam kedua cara berkomunikasi itu pimpinan haruslah tetap memelihara sikap baik antara pemberi warta dengan orang yang menerima warta. Komunikasi secara garis besarnya dibedakan atas dua macam cara yaitu komunikasi kedalam dan komunikasi keluar.
Komunikasi yang dilakukan hanya satu arah adalah hal yang amat tercela. Dalam kegiatan – kegiatan penerangan, propagandaan, penyampaian intruksi, perintah atau pemberitahuan lainnya itu hendaknya oleh pimpinan harus digunakan sistem komunikasi yang cocok. Untuk mengetahui lebih lanjut perlu kiranya diterangkan terlebih dahulu tentang proses komunikasi. Proses itu meliputi unsur sebagai berikut:

 Komunikator
 Pesan
 Saluran
 Komunikan
 Efek

Adapun komunikasi yang cocok tergantung dari:

 Keadaan komunikasi atau orang yang menerima pesan

- Bila ditinjau dari sudut bahasa yang menimbulkan masalah rintangan pemahaman
- Dari dasar pendidikan yang menimbulkan rintangan tingkat kecerdasan
- Dari sudut perbedaan latar belakang kehidupan sosial yang dapat menimbukan rintangan perbedaan golongan
- Dari jarak yang memisahkan komunikator dan komunikan yang menimbukan rintangan jarak

 Adanya saluran atau alat – alat komunikasi yang cukup
Dalam kondisi sekarang ini, saluran komunikasi digunakan sudah sangat maju, misalnya:

- Manusia : sebagai kurir, utusan, pengantar pos, konsul, duta perwakilan luar negeri dan sebagainya

- Alat – alat : seperti surat kabar, majalah , film,satelit komunikasi dan lain – lain


4. Komunikasi Dalam Organisasi

Ada 3 arah umum komunikasi dalam organisasi yaitu:

 Komunikasi vertikal dari atas ke bawah

 Komunikasi vertikal dari bawah ke atas

 Komunikasi horisontal

Seperti diketahui bahwa organisasi tidak hidup menyendiri terpisah dari lingkungannya. Oleh karena itu muncul bentuk komunikasi lain, yaitu komunikasi luar. Komunikasi vertikal dari atas ke bawah terjadi misalnya dalam menetapkan jobs instruction, yaitu pelaksanaan perintah – perintah pekerjaan dan memberi penjelasan tentang kebiasaan.
Sedangkan komunikasi dari bawah ke atas dapat berupa usulan dari bawahan. Komunikasi horisontal dapat terjadi antara karyawan atau pejabat setingkat yang dapat terjadi seperti dalam konferensi, ceramah dan pertemuan informal. Funsi komunikasi dalam organisasi ini adalah:

 Funsi integratif yaitu bertujuan untuk menjaga kesatuan individu serta bagian – bagian dalam organisasi.

 Fungsi interaktif yaitu menjaga pertukaran informasi pendapat dan sikap agar individu dapat mengadakan penyesuaian baik antar sub sistem dalam organisasi ataupun dengan dunia lainnya.

5. Komunikasi Dalam Bisnis

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan betapa pentingnya komunikasi. Rasanya kegitan bisnis tidak akan berhasil jika tidak ada komunikasi. Komunikasi interen ini sangat penting untuk menjaga kelancaran jalannya organisasi perusahaan sehingga tidak akn timbul miskomunikasi antar bagian – bagian. Sedangkan komunikasi eksternal dilakukan perusahaan dalam hubungan dengan masyarakat, pemerintah pada umumnya dan khususnya terhadap para konsumen atau pelanggan.

 Komunikasi dengan langganan
Dengan konsumen perlu dibina komunikasi terus menerus agar konsumen tidak lupa dengan produk perusahaan.
 Komunikasi dengan lembag pemerintah
Disini orang yang bergerak dibidang bisnis harus memahami peraturan – peraturan yang dikeluarkan pemerintah baik pemerintah pusat ataupun pemerintah daerah dan lain sebagainya.
 Komunikasi dengan masyarakat
Perusahaan hidup ditengah – tengah masyarakat antara adanya hubungan yang terjalin dan saling berkomunikasi.

6. Komunikasi dalam Administrasi

Komunikasi administrasi adalah bentuk komunikasi yang disampaikan dengan mempergunakan bahasa administrasi. Agar supaya proses komunikasi ini berjalan secara efesien maka harus diperhatikan bahwa materi komunikasi tersebut hendaknya memenuhi empat macam persyaratan yaitu:
 Singkat
 Jelas
 Lengkap
 Tepat

Disamping itu adanya pertimbangan – pertimbangan:

 Dengan komunikasi administrasi maka terdapat bukti hitam diatas putih yang bermanfaat sebagai bahan dokumentasi baik bagi yang memberi pesan maupun yang menerima pesan.
 Merupakan pegangan yang pasti bagi yang menerima pesan.
 Bilamana perlu dengan komunikasi administrasi materinya dapat digandakan dalam waktu yang singkat.

Namun demikian komunikasi administrasi terkandung pula beberapa keburukan antara lain:
 Mudah menimbulkan berbagai interpretasi manakala materi komunikasi tidak jelas.
 Kenyataan menunjukkan bahwa tidak selamanya komunikasi administrasi efektif dan tidak semua hal dapat dilaksanakan bentuk komunikasi administrasi.
 Komunikasi administrasi tidak mampu membri jawaban jika ada pertanyaan yang timbul karena ketidakjelasan.

Di dalam komunikasi administrasi, kita menggunakan surat, barang, cetakan dan sebagainya. Bahan – bahan komunikasi dapat berupa suatu:

 Pemberitahuan
 Pernyataan
 Permintaan
 Permohonan
 Laporan

7. Teknik Komunikasi Bisnis

Banyak cara dapat dilakukan dalam komunikasi bisnis, antara lain:

 Mencetak Buletin
Diterbitkan secara teratur, yang memuat informasi tentang perusahaan tentang produk baru yang sedang dikerjakan ataupun kerangka – kerangka ilmiah.

 Membuat Film Dokumenter
Perusahaan dapat membuat film dokumenter, misalnya menyangkut proses produksi kemudian disiarkan oleh televisi dalam bentuk berita pembangunan.

 Publicity
Pimpinan perusahaan dapat mengundang para wartawan datang ke lokasi perusahaan, kemudian mengadakan wawancara tentang segala sesuatu mengenai perusahaan.

 Promosi
Teknik komunikasi yang paling banyak digunakan dalam bisnis adalah apa yang tercakup dalam kegiatan promosi. Promosi berarti semua usaha bertujuan meningkatkan penjualan, termasuk kedalamnya personal selling, advertising, publicity, dan sales promotion.

Komunikasi persuasif menimbulkan dampak yang lebih tinggi kadarnya dibandingkan dengan komunikator informatif yaitu dampak kognitif, dampak afektif, dan dampak behavior. Agar komunikasi persuatif itu mencapai tujuan dan sasarannya maka perlu dilakukan perencanaan yang matang.
Bagi seorang komunikator, suatu pesan yang akan dikomunikasikan sudah jelas isinya, tetapi yang perlu dijadikan pemikiran ialah pengelolaan pesan. Pesn harus ditata sesuai dengan diri komunikan yang dijadikan sasaran. Sehubungan dengan proses komunikais persuatif itu berikut ini adalah teknik – teknik yang dipilihnya, antara lain:

 Teknik Asosiasi
Adalah penyajian pesan komunikasi dengan cara menumpangkannya pada suatu objek yang sedang menarik perhatian khalayak.



 Teknik Integrasi
Yaitu kemampuan komunikator untuk menyatukan diri secara komunikatif dengan komunikan.

 Teknik Ganjaran
Adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang lain dengan cara mengiming – iming hal yang menguntungkan atau yang menjadikan harapan.

8. Iklan Sebagai Media Komunikasi Dunia Usaha / Bisnis

Setiap orang terjun dalam dunia usaha pasti memilih tujan dan motivasinya masing – masing. Untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, pengusaha harus dapat menjual hasil produksi perusahaannya.
Untuk dapat menjual hasil produksinya secara luas kepada masyarakat konsumen yang tidak terbatas setiap pengusaha tentu berusaha mempengaruhi jumlah permintaan akan barang – barang hasil produksi perusahaannya dengan memanfaatkan faktor – faktor marketik mix yang harus dikuasai setiap pengusaha meliputi unsur – unsur:

 Perencanaan Prooduksi
 Penentuan Merek Dagang
 Penentuan Bentuk Kemasan
 Kebijaksanaan Harga
 Penyusunan Saluran Penjualan
 Penjualan Secara Pribadi
 Periklanan dan Promosi

Disni terdapat unsur – unsur iklan yaitu:

 Informasi dan Persuasi
 Informasi Dikontrol

Unsur komunikasi sebagai alat salah satu unsur penting dalam pemasaran mempunyai beberapa kegiatan, misalnya :

 Personnal Selling
Sebagai metode penjualan yang dilakukan dengan bertatap muka antara penjual dengan pembeli tanpa memerlukan media

 Sales Promotion
Komunikasi pemasaran yang bentuknya sebagai kegiatan penjualan dengan memberikan ganjaran kepada konsumen sehingga dalam waktu ringkas barang sudah terjual

 Publisitas
Suatu kegiatan komunikasi pemasaran yang tidak memperkenalkan produk tetapi organisasi pembuatnya.

 Iklan
Merupakan salah satu teknik komunikasi sebagai unsur pemasaran.

Sudarto mengemukakan beberapa hal tentang iklan dalam tulisannya berjudul ’ Periklanan dalam Surat Kabar ’ mengungkapkan bahwa menurut batasan yang dimaksudkan dengan iklanadalah salah satu bentuk komunikasi yang harus memenuhi berikut ini:
 Komunikasi tidak lansung
 Melalui media massa
 Dibayar berdasarkan tarif tertentu yang diketahui umumnya
 Diketahui secar jelas sponsor atau pemasang iklannya

Semua bentuk komunikasi yang tidak memenuhi keempat hal tersebut tidak dapat digolongkan dalam pengertian iklan sebagaimana yang diartikan oleh para praktisi periklanan.



Referensi :

www. Google.com ( E – Learnig Gunadarma )

Minggu, 21 Maret 2010

BAB VI Komunikasi dalam Pertemuan dan Rapat

1. Pertemuan

Pertemuan merupakan forum yang sangat diperlukan untuk menghinpun bahan – bahan. Pertemuan – pertemuan dalam dunia usaha dapat dilakukan antara pimpinan dengan para stafnya, tetapi juga dapat dilakukan diantara staf sendiri untuk meyusun usulan atau pertemuan pleno yang dikuti oleh semua unsur yang ada.
Namun pertemuan – pertemuan yang diselenggarakan tidak dimaksudkan untuk membuat keputusan melainkanhanya untuk menghimpun pendapat. Komunikasi dala pertemuan tersebut dapat dilaksanakan dengan menghimpun laporan , saran dan juga pendapat.




2. Rapat

Rapat juga merupakan pertemuan yang memilki kewenangan untuk membuat keputusan. Untuk menyelenggrakan rapat perlu diperhatikan sebagai hal – hal berikut:

 Undangan Rapat

 Pengaraturan Ruang Rapat

 Perlengkapan Rapat

Untuk membuat rapat undangan hendaknya tidak terlalu banyak uraian melainkan singkat dan jelas untuk meyebutkan hari, tanggal, waktu dan tempat rapat. Pengaturan tempat duduk pada dasarnya ditentukan oleh jumlah peserta rapat dan luas ruangan rapat. Pada bagian terpenting adalah pengambilan keputusan yang dilaksanakan secara musyawarah untuk mufakat., bila cara ini tidak dicapai tetntunya akan ditempuh dengan cara pengambilan suara terbanyak.

3. Komunikasi dalam Pertemuan dan Rapat

Di dalam pertemuan dan rapat biasanya peserta harus menyadari posisinya dalam forum tersebut. Tiap peserta hendaknya:

 Mampu berkomunikasi secara jujur

 Mampu berperan sebagai komunikator yang berpartisipasi aktif

 Mampu berperan sebagai komunikan yang sangat responsif

 Mampu berperan sebagai penyelaras yang sangat bijaksana
 Mampu mengendalikan diri

Setelah rapat berhasil membuat keputusan maka tindakan selanjutnya adalah mengkomunikasikan hasil tersebut kepada peserta, dan yang lebih penting adalah tindak lanjut dari pertemuan dapat dilaksanakn dengan sebaik – baiknya.

4. Teknik Berbicara, Membaca, dan Mendengarkan

Berbicara merupakan bagian terpenting dari komunikasi yang dipandang paling efektif. Disamping itu keberhasilan orang berbicara sangat dipengaruhi oleh luasnya pengetahuan yang dimilki, banyakny pengalaman yang dimiliki dan intelegensinya. Karena berbicara sebagai alat untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya, akan dapat lancar bila tidak ada gangguan teknis seperti gugup, grogi dan sebagainya.
Selain teknik berbicara, perlu juga diperhatikan teknik membaca. Membaca pada dasarnya adalah menyampaikan pikiran dan perasaan orang yang tulisannya sedang dibaca. Untuk itu diperlukan kemampuan lebih baik lagi daripada kemampuan berbicara, karena dibutuhkan kemampuan menangkap dan memahami isi si penulis dan sekaligus memahami kemampuan yang mendengarkannya.
Demikian halnya dengan mendengarkan, nampaknya lebih mudah namun sesungguhnya mendengarkan harus didukung olek sikap ingin tahu, sabar dan mampu mencernakan isi suara yang didengar. Untuk dapat mendengarkan dengan baik diperlukan konsentrasi dan kepekaan indera pendengaran kita.
Kemampuan berkomunikasi yang paling rendah efektifitasnya adalah mendengarkan. Mnedengarkan juga memerlukan objektifitasnya, maksudnya anda akan berempati ketika mendengarkan tanpa terbawa emosi. Maka penting untuk mengetahui, kapan mendengar secara detail, hal – hal umum saja, singkatnya untuk mengetahui mengapa anda mendengarkan.


5. Menyusun Pesan

Manakala kegiatan bisnis sudah menjadi persoalan global aktifitas yang hanya mengandalkan sepak tejang individu menjadi tidak efesien lagi. Gerakan bisnis abad ini merupakan gerakan massal, yang melibatkan banyak orang, banyak alat, dan banyak bangsa. Pola – pola bisnis seperti itu hanya akan menjadi efesian jika ditangani secara berkelompok dengan pembagian kerja yang rasional dan aturan main yang adil. Oleh karena itu peranan organisasi dalam bisnis sangat menentukan.
Komunikasi merupakan kekuatan utama dalam membentuk organisasi. Ada tiga unsur pokok organisasi, salah satunya adalah komunikasi, yang lain adalah tuhuan orgnisasi seta kemauan. Peranan komunikasi dalam menciptakan dan memelihara otoritas yang obyektif di dalam organisasi adalah:

 Saluran komunikasi harus diketahui secara pasti

 Seharusnya ada saluran komunikasi formal setiap anggota organisasi

 Jalur komunikasi seharusnya langsung dan sependek mungkin

 Garis komunikasi formal secara keseluruhan

 Orang – orang bekerja sebagai pusat pengatur komunikasi

 Setiap komunikasi harus dipisahkan

Informasi adalah sah dalam proses komunikasi apapun, karena informasi itulah yang menentukan tujuan yang hendak dicapai. Beberapa informasi yang menimbulkan reaksi – reaksi terhadap komunikan adalh:

 Informasi tidak tertangkap

 Membuat kesalahan

 Menunda atu menumpuk pekerjaan

 Penyaringan

 Hanya menangkap garis besarnya saja

 Menghindari informasi

Sementara itu bahwa, komuniaksi adalah sumber hidup perusahaan dan sarana untuk mencapai serta mewujudkan sesuatu yang dikehendaki. Komunikasi cenderung lebih merupakan suatu teknik daripada suatu sikap. Oleh karena itu, waktu yang dimiliki seorang manajer hampir selalu tersita untuk hal - hal berikut ini:

 Menyampaikan informasi atau gagasan kepada atasan untuk mempengaruhi pengambilan keputusan

 Memberika arahan ke manajer dengan berbagai informasi untuk membantu kelancaran mereka

 Menyampaikann beberapa informasi kepada stafnya

 Mengatur dan menetapkan strategi

 Menerima dan mengartikan penampilan – penampilan untuk semua orang yang bekerja baginya

Komunikasi didefinisikan sebagai proses pengiriman dan penerimaan pesan – pesan. Istilah pesan verbal adalah alat pengitiman pesan melalui tulisan atau bahasa lisan. Disini banyak cara berkomunikasi lisan dipergunakan dalam bisnis. Tentu saja anda akan dipusingkan dengan cara – cara yang lainnya, termasuk didalamnya rapat – rapat , obrolan setelah makan siang, penjualan produk dan menghitung tugas – tugas lain dalam komunikasi lisan yang akan menjadi bagian dari pengalaman kerja. Hal inilah yang memungkinkan mengapa banyak orang memilih menggunakan telepon dari pada menulis surat.
Menulis adalah bentuk lain yang sangat disukai pada komunikasi verbal, tetapi anda tidak memiliki kebebasan dibanding ketika berbicara. Komunikasi terulis ialah bisnis yang sangat penting sekali, sebab itu adalah sumebr utama dokumen. Jika orang hanya memakai pesan lisan semata, ini akan mneyulitkan untuk mengingat ingat apa yang telah diucapakan diawal, oleh karena itu perusahaan lebih menyukai penulisan tertulis.
Lebih dari 65 % komunikasi antar manusia adalah non verbal. Komunikasi non verbal adalah komunikasi yang melebihi sekedar tulisan atau komunikasi lisan. Pesan – pesan non verbal dapat memperteguh, melengkapi, membantah atau menggantikan pesan – pesan verbal.
Ketika orang memikirkan komunikasi non verbal, yang terpikirkan adalah gerakan tubuh dan pesan – pesan ketika bertatap muka dengan orang lain. Banyak pula non verbal yang berupaya pesan – pesan tertulis.

Referensi :

www.google.com ( E – Learning Gunadarma )

Selasa, 16 Maret 2010

BAB III Macam – Macam Komunikasi

BAB III

Macam – Macam Komunikasi


1. Komunikasi Menurt Cara Penyampaiannya

Pada dasrnya setiap orang dapat berkomunikasi satu sam lainnya karena manusia selain makhluk individu juga sekaligus makhluk social yang memilki kebutuhan untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Namun tidak semua orang dapat secara terampil berkomunikasi, oleh karena itu perlu dikenali berbagai cara penyampaian informasi. Kiranya tidak terlalu sulit untuk mengenali cara – cara penyampaian informasi dalam komunikasi karena pada dasarnya kita telah melakukannya dalam kehidupan sehari – hari. Menurut cara penyampainnya informasi dapat dibedakan menjadi:

 Komunikasi Lisan
- Yang terjadi secara langsung dan tidak dibatasi oleh jarak, dimana dua belah pihak dapat bertatap muka.
- Yang terjadi secara tidak langsung karena dibatasi oleh jarak, misalnya komunikasi lewat telepon dan sebagainya.
-
 Komunikasi Tertulis
- Yang dilaksanakan dalam bentuk surat dan dipergunakan untuk menyampaikan berita yang sifatnya singkat dan jelas.
- Naskah yang biasanya dipergunakan untuk menyampaikan berita yang bersifat komplek.
- Gambar dan foto, karena tidak dapat dilukiskan dengan kata – kata atu kalimat.

Dalam berkomunikasi secara tertulis, sebaiknya dipertimbangkan maksud dan tujuan komunikasi itu dilaksanakan.

2. Komunikasi Menurut Kelangsungannya

Didalam proses komunikasi dapat kita ketahui terjadinya interaksi dua belah pihak tersebut sebgai berikut:

 Komunikasi Langsung
Proses komunikasinya dilaksankan secara langsung tanpa bantuan perantara orang ketiga ataupun media komunikasi yang ada dan tidak dibatasi oleh jarak.

 Komunikasi Tidak Langsung
Proses komunikasinya dilaksanakan dengan bantuan pihak ketiga atau bantuan alat – alat media komunikasi.

3. Komunikasi Menurut Perilaku

Komunikasi merupakan hasil belajar manusia yang terjadi secar otomatis, sehingga dipengaruhi oleh perilaku maupun posisi seseorang. Menurut perilaku komunikasi terdiri dari tiga macam yaitu:




 Komunikasi Formal
Komunikasi yang terjadi diantara anggota organisasi yang tata caranya diatur dalam struktur organisasinya, misalnya rapat kerja perusahaan, seminar dan sebagainya.

 Komunikasi Informal
Komunikasi yang terjadi di dalam suatu organisasi yang tidak ditentukan dalam struktur organisasi dan tidak mendapat pengakuan resmi yang mungkin tidak berpengaruh terhadap kepentingan organisasi, misalnya kabar burung.

 Komunikasi Non Formal
Komunikasi yang terjadi antara komunikasi yang bersifat formal dan informal yaitu komunikasi yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan organisasi yang bersifat pribadi, misalnya rapat tentang ulang tahun perusahaan.

4. Komunikasi Menurut Maksud Komunikasi

Bila diperhatikan dengan seksama, maka dapat kita diketahui bahwa komunikasi dapat terlaksana bila terdapat inisiatif dari komunikator maka maksud terlaksanya komunikasi lebih banyak ditentukan oleh komunikator tersebut. Menurut maksud dilakukan komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut:

 Berpidato

 Memberi Ceramah

 Memberi Prasaran

 Wawancara

 Memberi Perintah atu Tugas

Dengan demikian jelas bahwa inisiatif komunikator menjadi faktor penentu, demikian pula kemampuan komunikator tersebutlah yang memegang peranan keberhasilan proses komunikasinya.


5. Komunikasi Menuruat Ruang Lingkup

Komunikasi dalam ruang lingkup dapat dibedakan sebagai berikut:

 Komunikasi Internal
Komunikasi yang berlangsung dalam ruang lingkup yang terjadi diantara anggota organisasi. Komunikasi internal dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
- Komunikasi Vertikal
- Komunikasi Horizontal
- Komunikasi Diagoanal

 Komunikasi Eksternal
Komunikasi yang berlangsung antara organisasi dengan pihak masyrakat yang ada di luar organisasi. Komunikasi eksternal dimkasudkan untuk mendapatkan pengertian, kepercayaan, bantuan dan kerjasama dengan masyarakat.

6. Komunikasi Menurut Aliran Informasi

Informasi merupakan muatan yang menjadi bagian pokok dalam komunikasi, oleh karena itu arah informasi tersebut akan menetukan macam komunikasi yang terjadi. Maka komunikasi menurut aliran informasi dapat dibedakan sebagai berikut:

 Komunikasi Satu Arah
Komunikasi yang berlangsung dari satu pihak saja. Pada umumnya komunikasi ini terjadi dalam keadaan mendesak yang terjadi karena sistem yang mengaturnya harus demikian, misalnya menjaga kerahasiaan.

 Komunikasi Dua Arah
Komunikasi yang bersifat timbal balik, dalam hal ini komunikasi diberi kesempatan untuk memberikan respon kepada komunikatornya.

 Komunikasi ke Atas
Komunikasi yang terjadi antara bawahan kepada atasan

 Komunikasi ke Bawah
Komunikasi yang terjadi dari atasan kepada bawahan

 Komunikasi ke Samping
Komunikasi yang terjadi diantara orang yang memiliki kedudukan sejajar

Dengan demikian arah informasi tersebut akan dianut sebagai bentuk interaksi komunikasinya.

7. Komunikasi Menurut Jaringan Kerja

Komunikasi menurut jaringan kerja ini dapat dibedakan menjadi:

 Komunikasi Jaringan Kerja Rantai
Komunikasi terjadi menurut saluran hirarki organisasi dengan jaringan komando sehingga mengikutipola komunikasi formal.

 Komunikasi Jaringan Kerja Lingkaran
Komunikasi yang berbentuk lingkaran. Saluran komunikasi lebih singkat dann merupakan kebalikan dari jaringan kerja rantai.

 Komunikasi Jaringan Kerja bintang
Komunikasi ini terjadi melalui satu sentral dan saluran yang dilalui lebih pendek.

8. Komunikasi Menurut Peranan Individu

Komunikais yang dilakukan oleh seseorang kepada pihak – pihak lain baik secara kelomopok maupun secara individual. Dalam komunikasi ini peranan indivisu sangat memepengaruhi keberhasilan proses komunikasinya. Ada berapa macam antara lain:

 Komunikasi Antar Individu dengan Individu yang Lainnya

 Komunikasi Antar Individu dengan Lingkungan yang Lebih luas

 Komunikasi Antar Individu dengan Dua Kelompok atau Lebih


9. Komunikasi Menurut Jumlah yang Berkomunikasi

Komunikasi selalu terjadi diantara sesama manusia baik itu perorangan ataupun kelompok. Untuk itu dapat dibedakan sebgai berikut:

 Komunikasi Perseorangan
Komunikasi yang terjadi secara perseorangan atara pribadi dengan pribadi tentang permasalahan yang bersifat pribadi juga.

 Komunikasi Kelompok
Komunikasi yang berlangsung dalam suatu kelompok tentang masalah – masalah yang menyangkut kepentingan banyak orang dalam kelompok.


Referensi:

www.google.com ( E – Learning Gunadarma )

Bab V Unsur – Unsur Komunikasi

Bab V

Unsur – Unsur Komunikasi

1. Sumber

Sumber adalah dasar yang digunakan dalam penyampaian pesan dan digunakan dalam rangka memperkuat pesan itu sendiri. Sumber dapat berupa orang, lembaga, buku, dan sejenisnya.

2. komunikator

Dalam komunikasi, setiap orang atau kelompok dapat menyampaikan pesan – pesan komunikasi itu sebagai suatu proses dimana komunikator dapat menjadi komunikan, sebaliknya komunikan dapat menjadi komunikator.

 Penampilan
Khusus dalam komunikasi tatap muka atau yang menggunakan media pandang dengan audio visual, seorang komunikator harus menyesuaikan diri dengan lingkungan dan komunikan. Penampilan sesuai dengan tata karma dengan memperhatikan keadaan, waktu dan tempat.

 Penguasaan Masalah
Seseorang yang tampil sebagai komunikator haruslah betul – betul menguasai masalahnya. Apabila tidak, maka setelah proses komunikasi berlangsung akan menimbulkan ketidakpercayaan terhadap komunikator dan akhirnya terhadap pesan itu sendiri yang akan menghambat terhadap efektifitas komunikasi.

 Penguasaan Bahasa
Komunikator harus menguasai bahasa dengan baik. Bahasa ini adalah bahasa yang digunakan dan dapat dipahami oleh komunikan, Komunikator mutlak menguasai istilah – istilah umum yang digunakan oleh lingkungan tertentuatau khusus. Tanpa penguasaan bahasa yang baik dapat menimbulkan kesalahan yang menimbulkan ketidakpercayaan terhadap komunikator.

Jika ternyata informasi yang diutarakannya tidak sesuai dengan diri komunikator, betapa tingginya teknik komunikasi yang dilakukan hasilnya tidak akan sesuai dengan yang diharapkannya.

 Etos Komunikator
Keefektifan komunikasi ditentukan oleh etos komunikator. Etos adalah nilai diri seseorang yang merupakan paduan dari kognisi, afeksi, dan konasi. Kognisi adalah proses memahami yang bersangkutan dengan pikiran, afeksi, adalah perasaan yang ditimbulkan oleh perangsang dari luar, sedangkan konasi adalah aspek psikologis yang berkaitan dengan upaya atau perjuangan. Etos idak timbul pada seseorang dengan begitu saja tetapi ada faktor – faktor tertentu yang mendukungnya. Faktor – faktor tersebut adalah sebagai berikut.

- Kesiapan
- Kesungguhan
- Ketulusan
- Kepercayaan
- Ketenangan
- Keramahan
- Kesederhanaan


 Sikap Komunikator
Sikap adalah suatu kesiapan kegiatan pada diri seseorang untuk melakukan suatu kegiatan menuju atau menjauhi nilai – nilai sosial. Dalam hubungan dengan kegiatan komunikasi yang melibatkan manusia – manusia sebagai sasarannya, pada diri komunikator terdapat lima jenis sikap yaitu:

- Reseptif
- Selektif
- Dijesif
- Asimilatif
- Transmitif

3. Pesan

Pesan adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator. Pesan ini mempunyai inti yang sebenarnya menjadi pengarah didalam usaha mencoba mengubah sikap dan tingkah laku komunikan. Pesan dapat secara panjang lebar mengupas berbagai segi, namun inti pesan dari komunikasi akan selalu mengarah pada tujuan akhir komunikasi tersebut.

 Penyampaian Pesan
Melalui lisan, face to face, langsung menggunakan media, saluran dan sebagainya.

 Bentuk Pesan
- Informatif bersifat memberikan keterangan atau fakta – fakta
- Persuasif pwnyampaian pesan yang berisikan rujukan
- Koersif penyampaian pesan yang bersifat memaksa

Pesan yang disampaikan harus tepat, pesan harus memenuhi syarat – syarat tertentu yaitu:

 Umum
Berisikan hal – hal yang umum dipahami oleh audiens.

 Jelas
Penyampaian pesan harus bersifat jelas dan tidak samar – samar.

 Bahasa yang Jelas
Penggunaan bahasa yang jelas yang cocok dengan komunikan situasi daaerah dan kondisi dimana berkomunikasi.

Hambatan terhadap pesan seringkali kita alami dalam komunikasi. Dengan perkataan lain apa yang diharapkan tidak sesuia dengan kenyataan. Hal ini disebabkan oleh pengaruh:

 Hambatan Bahasa
Pesan akan salah diartikan sehingga tidak sesuai apa yang di inginkan, apabila bahasa yang digunakan tidak dipahami oleh komunikan.

 Hambatan Teknis
Pesan dapat tidak utuh diterima komunikan karena gangguan teknis.
Misalnya suara tidak sampai karena pengeras suara rusak, berisik, dan lingkungan yang gaduh.






4. Channel atau Saluran

Channel adalah saluran penyampaian pesan, biasa juga disebut media. Media komunikasi dapat dikategorikan dalam dua bagian yaitu media umum dan media massa. Media umum adalah media yang dapat digunakan oleh segala bentuk komunikasi, contohnya radio dan sebagainya. Media massa adalah media yang digunakan untuk komunikasi massa.

5. Komunikasi Massa

Komunikasi dapat kita golongkan dalam tiga jenis yaitu personal, kelompok, dan massa. Dari segi sasarannya maka komunikasi ditujukan atau diarahkan kedalam komunikasi personal, komunikasi kelompok, dan komunikasi massa. Pada dasarnya komunikasi dicirikan oleh sejumlah atribut tertentu. Pemahaman atas atribut – atribut itu besar artinya bagi peningkatan pengertian kita mengenai komunikasi dan prosesnya. Atribut – atribut dan efektifitas komunikasi itu antara lain:

 Terjadinya Komunikasi tidak dapat Dihindari
Hampir tidak ada orang yang menghindarkan diri dari aktifitas bermasyarakat. Orang selau berusaha mencari interaksi sosial. Apabila terjadi interaksi, komunikasi tidak dapat dihindari dan akan menimbulkan kontak sosial.

 Komunikasi Merupakan Konsep Transaksional
Konsep komunikasi sebagai proses merujuk pada interaksi tak terputus dari sejumlah variabel yang tidak terhitung banyaknya dengan perubahan terus menerus dalam nilai – nilai yang diambildari variabel tertentu itu.

 Komunikasi Tidak Dapat Berdiri Sendiri
Komunikasi tidak dapat berdiri sendiri di luar konteks. Apabila dikaitkan dengan persuasi, kita dapat menyatakan bahwa faktor – faktor konteks dan bukan pesan seringkali menjadi determinan bagi adanya tanggapan. Konteks tidak hanya munghkin mengubah proses komunikasi tetapi juga seringkali dapat bercerita banyak mengenai perilaku yang diamati.

6. Efek

Efek adalah suatu hasil akhir dari suatu komunikasi, yaitu sikap dan tingkah laku orang, sesuai atau tidak sesuai dengan yang kita inginkan. Efek ini sesungguhnya dapat dilihat dari:

 Personal Opinion
Pendapat pribadi, hal ini dapat merupakan akibat atau hasil yang diperoleh dari komunikasi. Personal opinion adalah sikap atau pendapat seseorang terhadap suatu masalah tertentu.

 Public Opinion
Adalah penilaian sosial mengenai suatu hal yang penting berarti atas dasar pertukaran pikiran yang dilakukan inndividu secara sadar dan rasional.

 Majoriti Opinion
Sama saja halnya dengan opinion leader. Opinion leader adalah orang yang secar informal membimbing dan mengarahkan suatu opini tertentu kepad masyarakat.

7. Faktor – Faktor yang Diperhatikan dalam Proses Komunikasi



 Empat Tahap Komunikasi
Menurut Cutlip dan Center komunikasi yang efektif harus dilaksankan dengan melalui empat tahap yaitu:

- Pengumpulan Fakta
- Perencanaan
- Komunikasi
- Evaluasi

 Prosedur Mencapai Efefect yang Dikehendaki
Menurut Wilbur Schraam mengatakan untuk mendapatkan effect yang baik dari komunikasi maka prosedur yang ditempuh adalah apa yang disebut sebagai ” A – A Procedure ” yaitu proses dari attention ke action. Lebih jelasnya proses tersebut dapat dilihat sebagai berikut:

- Attention
- Intrerest
- Desire
- Decision
- Action

Dalam praktek , jika kita berbicara di depan umum, pertama harus dibangkitkan dulu perhatian dari massa dengan berbagai cara untuk menarik perhatian. Kemudian timbulkan kepentingkan apa yang disampaikan cocok dengan apa ynag dibutuhkan oleh umum. Tahap berikutnya kembangkan keinginan – keinginan untuk menerima komunikasi sebab apa yang kita sampaikan menjawab kebutuhan masyarakat. Prose terakhir diharapkan menimbulkan tindakan.

BAB IV Gaya Hidup dan Penampilan dalam Berkomunikasi

BAB IV

Gaya Hidup dan Penampilan dalam Berkomunikasi


1. Gaya Hidup

Apabila kita tidak menyukai diri kita sendiri, maka kita pun membenci dan tidak menyukai orang lain begitu juga bila kita mencintai diri kita dan berbahagia dengan diri kita maka terasa betapa indah kehidupan ini. Pandangan dan anggapan kita terhadap diri sendiri adalah modal yang menentukan bagaimana kita bersikap atau bertindak dalam kehidupan ini. Gaya hidup berbahagia ternyata juga sangat menunjang sukses berkomunikasi karena setiap orang hanya mempunyai kesediaan untuk berkomunikasi dengan orang – orang yang bahagia bukan sebaliknya.

2. Mengatur Waktu

Waktu adalah paradoks bagi orang – orang sibuk tidak pernah merasa cukup waktu padahal semua waktu tersedia untuk kita dan keluhan mengenai kurangnya waktu yang sebenarnya. Semakin banyak aktifitas yang membantu dalam melangkah mencapai tujuan, semakin banyak aktifitas tersebut semakin tinggi pula skala prioritasnya.
Mengatur waktu merupakan suatu langkah yang tepat untuk mewujudkan tujuan manajemen sehingga keberhasilan membuat keputusan yang akurat sangat ditentukan oleh prioritas yang diambil. Untuk mengambil waktu dan melaksanakan jadwal kerja tidak dapat diselesaikan sendiri karena akan melibatkan orang lain. Oleh karena itu perlu dikomunikasikan dengan baik dan untuk berhasil dalam komunikasi perlu dipertimbangkan hal – hal sebagai berikut:


 Dengarkan agar tetap pada jalur
 Tentukan tujuan dengan mempertimbangkan situasi yang favorable
 Jangan terburu – buru dalam memberikan petunjuk atau instruksi
 Bila ragu – ragu cari sumbernya
 Hindari sikap responsif

3. Faktor – Faktor Keberhasilan yang Menunjang Karier

Bila seseorang ingin meniti karier menuju jenjang karier yang lebih tinggi atau dapat juga dari belajar pengalaman orang lain yang positif. Untuk itu dapat dikemukakan faktor penentu keberhasilan sebagai berikut:

 Job Description Sebagai Pegangan
Seseorang harus selalu bekerja atas dasar job description yang sesuai dengan fungsinya.

 Miliki Keteranpilan Dasar atau Bassic Skill yang Prima
Perlu diyakini bahwa pengetahuan dasar itu penting untuk dikuasai dan dipelihara terus.

 Agenda Kerja
Untuk mencatat dan mengingat – ingat acara maupun tugas yang harus dilakukan oleh atasan kita.

4. Penampilan Serasi

Dapat dimaklumi bersama baha untuk berkomunikasi secara baik, banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan tersebut, selain kemampuan ide atau gagasan dan juga pihak – pihak terkait. Penampilan merupakan suatu keseluruhan yang nampak, baik itu postur tubuh anggota tubuh juga busana, aksesoris, dan make up. Berbusana yang baik sangat menunjang penampilan dan yang serasi untuk memperlancar berkomunikasi. Busana yang baik ditentukan oleh mutu, gaya potongan tepat, warna yang serasi pelengkap busana yang terbaik, rapi, praktis, dan nyaman. Perlu mendapatkan perhatian pula tentang keseimbangan penampilan yang nampak dari luar juga kesiapan mental. Bila hal kurang mendapat perhatian seringkali mengundang peluang ketidakserasian dalam penampilan.

5. Lambang – Lambang dalam Komunikasi

Perilaku orang berkomunikasi tidak hanya mengoperasionalkan bibir atau suara tetapi mengoperasionalkan seluruh kepribadian orang tersebut secara total. Semakin pandai berkomunikasi semakin lengkap mengoperasionalkan lambang – lambang yang dapat diciptkan dari gerakan anggota badan.
Dibawah ini akan di ungkapkan:

 Lambang Gerakan Tubuh dan Gerakan Badan
Bila kita perhatikan seseorang yang sedang berbicara nampak pula menggerakan tangan jari – jari, bahkan bola matanya baik itu secara bersama – sama maupun secara bergantian hal ini merupakan informasi dalam bentuk lambang.

 Lambang Gambar dan Huruf serta Angka – Angka
Bila kita sedang berada di jalan umum kita banyak jumpai rambu – rambu lalu lintas yang ditampilkan dalam gambar – gambar.

 Lambang Benda – Benda tertentu
Seseorang yang menyampaikan ras simpati dengan mengirimkan setangkai bunga mawar atau dalam mengucapkan berduka cita pasti orang – orang akan kirimkan karangan bunga.

Riset komunikasi biasanya tertuju pada empat aspek dalam proses komunikasi yaitu komunikator, pesan, saluran, dan audiens. Dalam riset kebahasaan komunikator adalah pesan tidak hanya dalam bentuk kata – kata saja. Salah satu aspek yang tidak kalah penting adalah apa yang disebut non verbal comunication atau dikenal juga dengan istilah silent language. Proses komunikasi ini terjadi melalui body language seperti eksperesi wajah, gerakan mata, kostum, pakaian dan lain – lain.
Kualitas komunikasi dan saling pengewrtian dan ditentukan oleh tingkat penghargaan dan kepentingan komunikan terhadap komunikator maupun terhadap pesan. Adaklanya komunikasi massa tidak dapat berlangsung hanya dengan mengandalkan komponen media, penyebaran dan audiens. Setiap orang menggunakan lambang dan simbol tanpa banyak berpikir. Dalam hubungan antarmanusia arti dan maksud lambang serta simbol dapat langsung ditangkap. Oleh sebab itu, penggunaan simbol dapat dikatakan sebagai ciri khas manusia. Sekalipun demikian penggunaan tanda, simbol dan lambang oleh manusia dalam kegiatan komunikasi tidak terjadi begitu saja. Terlebih dalu harus ada proses pemebelajaran yaitu upaya pengenalan dan pemaknaan serta penggunaan lambang – lambang tersebut. Penggunaan lambang dalam komunikasi mencerminkan penguasaan makna atas proses pembelajaran.
Pemaknaan terhadap dunia lambang atau tanda pada tingkat yang paling rendah adalah pemaknaan secara lugas. Apabila sebuah lambang mempunyai makna yang meluas upaya pemaknaannya harus dilakukan dengan mencari hakikatnya. Perluasan dan verifikasi makna atas sebuah lambang, simbol tanda mungkin disebabkan oleh penggunaanya dalam konteks yang berbeda – beda.
Yang penting dalam komunikasi ialah bagaimana caranya agar suatu pesan yang disampaikan komunikator itu menimbulkan dampak atau efek tertentu pada komunikan. Dampak yang timbul dapat diklasifikasikan menurut kadarnya yaitu:



 Dampak Kognatif
Adalah dampak yang timbul pada komunikan yang menyebabkan dia menjadi tahu meningkat intelektualitasnya. Disini pesan yang disampaikan komunikator ditujukan kepada pikiran si komunikan.

 Dampak Afektif
Dampak ini lebih tinggi kadarnya daripada dampak kognatif. Disini tujuan komunikator bukan hanya sekedar upaya komunikan tahu tetapi tergerak hatinya dan menimbulkan perasaan tertentu, misalnya persaan iba, terharu, sedih, gembira, marah dan sebagainya.

 Dampak Behavior
Dampak ini paling tinggi kadarnya, yaitu dampak yang timbul pada komunikan dalam bentuk perilaku tidakan atau kegiatan.

Rabu, 03 Maret 2010

BAB 1 dan 2
Latar Belakang dan Peranan Konmunikasi dalam Bisnis

1. Latar Belakang Penyelenggaraan Komunikasi dengan Pasar

Dengan timbulnya situasi Economic of Relative Plenty, dewasa ini setiap pengusaha harus berusaha untuk dapat menutup jurang yang terbentang antar produsen dengan masyarakat konsumen.Penyelenggara komunikasi dengan pasar merupakan suatu syarat mutlak bagi setiap produsen yang menghasilkan produk. Penyelenggara komunikasi dengan pasar juga berarti suatu syarat mutlak bagi setiap pengusaha yang menjamnin kelangsungan perusahaannya untuk terus berkembang.
Dalam lingkungan bisnis terdiri dari beberapa sarana komunikasi yang digunakan untuk berkominikasi dengan masyarakat konsumen. Sarana komunikasi yang digunakan seperti pengiriman surat, pengiriman email, percakapan telepon, dan lain – lain. Untuk berkomunikasi dalam suatu daerah yang sangat luas kita memerlukan sarana komunikasi seperti periklanan. Karena periklanan suatu rangkaian usaha yang merupakan suatu alat pemasaran yang bidang geraknya justru terletak dalam bidang komunikasi bisnis.

2. Konsep Dasar dan Peranan Komunikasi

Komunikasi merupakan kegiatan manusia untuk berhubungan dengan satu yang lainnya. Keinginan untuk berhubungan satu sama lain adalah karena pada hakikatnya naluri manusia itu selalu hidup bersosialisasi. Dengan adanya naluti tersebut maka komunikasi dapat dikatakan sebagai bagian yang paling penting dalam kehidupan manusia sehari – hari.Komunikasi juga dapat diartikan hubungan kontak anatara maenusia baik individu atau kelompok.
Disini ada banyak pengertian komunikasi dari beberapa pakar:
Menurut James A. F Stoner
Komunikasi adalah proses dimana seorang berusaha memberikan pengertian dengan cara pemindahan pesan.
Menurut John R. Schermerhorn
Komunikasi adalah proses antar pribadi dalam mengirim dan menerima simbol – simbol yang berarti bagi kepentingan merka.
Jadi dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah penyampaian informasi dari seseorang kepada orang lain. Hal ini tidak berarti bahwa kedua belah pihak harus menyetujui suatu gagasan tersebut tetapi yang penting kedua belah pihak saling memahami gagasan tersebut. Sebagaimana telah kita ketahui dimuka bahwa komunikasi menyangkut pada berbagai kegiatan dalam hubungannya dengan orang lain. Ekgiatan ini merupakan suatu usaha untuk menimbulkan suatu respon dari orang lain sesuai dengan harapan dan orang yang memberi pesan dalam komunikasinya.
Oleh karena komunikasi merupakan dasar tindakan serta dasar kerjasama maka hanya adanya kesepakatan atas dasar tindakan serta kerjasama itulah kegiatan yang ada didalam serta lingkungan dapat berlangsung secara harmonis. Tanpa adanya kesepakatan maka segala rencana, perintah, laporan, dan sebagainya tidak mungkin menimbulkan reaksi. Jadi dengkan singkat dapat dikatakan bahwa arti komunikasi adalah sebagai sarana untuk menciptakan jalinan pengertian yang sama dan serasi serta menimbulkan dasar tindakan serta dasar terbentuknya kerjasama.
Konsep dasar komunikasi terdiri dari:
Proses Komunikasi
Dalam komunikasi antar personal akan menyebabkan terjadinya proses encoding dan decoding. Encoding adalah menggantikan ide kedalam bentuk bahasa, sedangkan decoding adalah menggantikan dari bahasa kedalam bentuk ide.
Elemen – Elemen Komunikasi
Menurut Murphy elemen komunikasi adalah pengirim, penulis, pembicara, pesan, media surat, materi pembicaraan, pendengar dan pengamat.
Motivasi untuk Komunikasi
Orang berkomunikasi karena didorong oleh motivasi untuk:
Mengurangi Ketidakpastian
Memecahkan Masalah
- Meningkatkan Keyakinan
Kontrol Situasi

3. Tujuan Komunikasi

Disini terdapat beberapa tujuan komunikasi adalah:
Menciptakan pengertian yang sama atas setiap pesan dengan maksud apa yang kita sampaikan dapat dimengerti oleh orang lain atau lawan pembicara kita.
Merangsang pemikiran pihak penerima untuk memikirkan pesan dan rangsang ia terima agar gagasan tersebut dapat diterima oleh orang lain.
Melakukan suatu tindakan yang selaras sebagaimana diharapakan dengan adanya penyampaian pesan tersebut.
Memahami orang lain, sebagai komunikator kita harus memahami aspirasi masyarakat tentang apa yang diinginkan.
Untuk mencapai hasil komunikasi yang diharapkan dan untuk menghindarkan hal – hal yang mudah menghambatnya maka perlu diketahui prinsip – prinsip komunikasi adalah:
Hilang dalam Perjalanan
Prinsip ini mengatakan bahwa efektivitas suatu komunikasi condong berubah menurut jaraknya. Maksudnya makin bnayak orang yang ikut campur tangan dan makin jauh jarak komunikator dengan komunikan maka makin besar kemungkinannya bahwa maksud pesan komunikan dapat diputar balikan atau dihilangkan.
Himbauan Emosional
Himbauan emosi lebih cepat dikomunikasikan daripada himbauan pada akal pikiran. Maksudnya agar komunikan mengerti makna pesan perlu dicari.
Prinisip Aplikasi
Manusia bersifat lupa sehingga pesan atau informasi terikat dalam ingatan orang atau perlu diulang – ulang. Pengulangan ini dapat mengakibatkan daya kenang pada komunikan.

4. Komponen – Komponen Komunikasi

Bertitik tolak daripada pengertian komunikasi maka kita dapat mengetahui bahwa variabel atau komponen komunikasi meliputi:
Komunikator yaitu sebyek yang menerima pesan atau mendapat berita.
Komunikan yaitu subyek yang menerima pesan atau dituju berita yang dikirimkan.
Pesan atau berita
Respon atau tanggapan
Media yaitu alat yang digunakan untuk menyampaikan berita atau pesan.
Selanjutnya tingkat keberhasilan suatu komunikasi sangat dipengaruhi oleh faktor tersebut diatas. Komunikasi yang baik sebaiknya mempunyai ciri sebgai berikut:

Pesan yang disampaikan sangat jelas
Penerimaan warta dalam situasi yang tepat
Cara ynag digunakan harus efesien
Dengan demikian dalam berkomunikasi atau usaha untuk memberi atau menyebarkan berita agar isinya diketahui oleh orang lain. Secara lebih lengkap komponen – komponen itu sebagai proses yaitu who ( siapa ), why ( mengapa ), in which ( dalam saluran mana ), whom ( untuk siapa ), which what effect ( dengan pengaruh bagaimana )

5. Komunikasi Tatap Muka

Tujuan dari komunikasi tatap muka adalah:

Mengerti akan pentingnya komunikasi tatap muka dalam memecahkan masalah.
Mengerti kapan komunikasi tatap muka lebih tepat digunakan dalam menyelesaikan masalah.
Mengerti tentang komponen – komponen pokok agar komunikasi tatap muka menjadi lebih baik.
Dapat mengmebangkan keterampilan dalam meningkatkan komunikasi tatap muka.
Mempelajari teknik – teknik pokok agar komunikasi tatap muka menjadi lebih baik.
Komunikasi tatap muka sangat penting dalam berkomunikasi di bisnis walaupun menulis memo pada pegawai mungkin lebih efesien. Bagian ini akan dimulai dengan mendiskusikan keuntungan dan kerugian dari komuniksi tatap muka. Keuntunganya adalah untuk meningkatkan pemahaman terhadap arti yang tersimpan.Berkomunikasi dengan tatap muka akan mengajak anda untuk berkesempatan membaca isyarat, gerakan tangan, dan sebagainya. Sedangkan kerugian komunikasi tatap muka adalah memerlukan waktu yang lama. Kadang – kadang kita berdiskusi merencanakan dalam menggunakan waktu yang singkat dan waktu yang lama. Secara alamiah komunikasi tatap muka sering menghasilkan kepentingan dan kesulitan yang mengakibatkan berlalunya wajtu yang percuma.
Karakteristik iklim komunikasi ideal lebih berorientasi pada tingkah laku, karakteristik terakhir yaitu tujuan kerja yang jelas berarti lebih spesifik atau kerja yang butuh diselesaikan. Cara terbaik untuk mempersiapkan interaksi atau tatap muka yang baik adalah mengantisipasi baik buruknya kemungkinan reaksi dari karyawan. Berorientasi pada innformasi akan sangat membantu anda dalam melakukan penilaian suatu penampilan atau hanya mendengar perhatian karyawan tentang prosedur baru.
Dikatakan komunikasi tatap muka karena ketika komunikasi berlangsung komunikator dan kounikan saling berhadapan dan sambil saling melihat. Dalam situasi seperti ini komunikator dapat melihat diri si komunikan secara langsung. Karena itu komunikasi tatap muka sering kali disebut komunikasi secara langsung.
Berdasarkan jumlah komunikan yang dihadapi komunikator, komunikasi tatap muka diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu:
Komunikasi antar Personal
Adalah komunikasi antara komunikator dengan seorang komunikan. Komunikasi jenis ini paling efektif dalam upaya hal upaya mengubah sikap, pendapat atau perilaku seseorang.
Komunikasi Kelompok
Termasuk komunikaasi tatap muka karena komunikator dan komunikan berada dalam situasi saling berhadapan. Sama halnya dengan komunikasi personal, komunikasi kelompok pun menimbulkan arus balik langsung. Komunikator mengetahui tanggapan komunikan pada saat sedang berkomunikasi sehingga apabila disadari bahwa komunikasinya kurang maka harus segera mengubah gayanya atau sikapnya.
Komunikasi kelompok terdiri dari 2 macam yaitu:
Komunikasi Kelompok Kecil
Komunikasi Kelompok Besar



Referensi :
www.google.com ( E – Learning Gunadarma )

Senin, 04 Januari 2010

BAB 11

Pembangunan Daerah

1. Pengertian Pembangunan Ekonomi Daerah

Adalah suatu proses di mana pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumberdaya-sumberdaya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi (pertumbuhan ekonomi) dalam wilayah tersebut.

2. Teori Pertumbuhan Dan Pembangunan Ekonomi Daerah

Menganalisis perekonomian suatu daerah sangat sulit karena :

Ø Data tentang daerah sangat terbatas terutama kalau daerah dibedakan berdasarkan pengertian daerah modal. Dengan data yang sangat terbatas sangat sukar untuk menggunakan metode yang telah dikembangkan dalam membenikan gambaran mengenai perekonomian suatu daerah.

Ø Data yang tersedia umumnya tidak sesuai dengan data yang dibutuhkan untuk analisis daerah, karena data yang terkumpul biasanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan analisis perekonomian secara nasional.

Ø Data tentang perekonomian daerah sangat sukar dikumpulkan, sebab perekonomian daerah lebih terbuka dibandingkan dengan perekonomian nasional. Hal tersebut menyebabkan data tentang aliran-aliran yang masuk dan kaeluar dan suatu daerah sukar diperoleh.

Ø Bagi NSB disamping kekurangan data sebagai kenyataan yang umum. Data yang ada terbatas itupun banyak yang sulit untuk dipercaya, sehingga menimbulkan kesulitan untuk melakukan analisis yang memadai tentang keadaan perekonomian suatu daerah.

3. Paradigma Baru Teori pembangunan Daerah

Pada dekade 1960-an dan 1970-an studi pembangunan ekonomi masih didominasi oleh dependencia theory. Pemikiran ini dilandasi oleh kondisi ekonomi dan sosial negara-negara yang masih terbelakang (underdeveloped countries) yang disebabkan oleh faktor-faktor eksternal yaitu negara-negara imperalis. Penetrasi MNCs terhadap perekonomian negara-negara sedang berkembang. Pada beberapa kasus kebijakan tersebut menyebabkan nasionalisasi modal asing indenpendency berkembang sebagai respon terhadap kelemahan di dalam dependencia theory. Kemajuan perekonomian di Negara berkembang akan lebih baik melalui industrialisasi yang juga menciptakan keputusan bersama bagi perekonomian global. Pada intinya, pergeseran yang terjadi adalah peranan pemerintah semakin berkurang dalam perekonomian dan selanjutnya perekonomian dikembalikan mekanisme pasar. Peranan swasta melalui MNC’s lebih penting dalam menjalankan roda perekonomian meskipun campur tangan pemerintah masih diperlukan dalam beberapa hal. Kerjasama antara pemerintah dan swasta menjadi lebih baik sebab pada dasarnya investasi asing langsung tidak hanya menghasilkan modal, tetapi juga teknologi. Pergeseran paradigma pembangunan disebabkan pula oleh demonstration effect dari keberhasilan strategi pembangunan negara industri baru Asia (NICs). Peningkatan investasi asing langsung oleh NICs meningkat pada dua dekade terakhir, khususnya pada strategi industri yang berorientasi ekspor.

4. Perencanaan Pembangunan Daerah

Terdapat 3 perncanaan pembangunan daerah yaitu :

Ø Pola dasar pembangunan daerah

Pola dasar pembangunan daerah analog dengan pola dasar yang tercantum dalam GBHN pada tingkat nasional, berisi garis-garis besar kebijaksanaan atau strategi dasar pembangunan daerah, baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek.

Ø Repelita Daerah

Repelita daerah merupakan penjabaran lebih lanjut dari pola dasar pembangunan daerah yang dinyatakan berlaku dengan surat keputusan Gubernur Kepala Daerah.

Ø Rencana tahunan dan anggaran pendapatan pendapatan dan belanja daerah (APBD)

Rencana tahunan merupakan pedoman penyusunan APBD sedangkan APBD merupakan tindakan pelaksanaan Repelita daerah, karena itu harus terlihat jelas kaitan atau hubungan antara anggaran dan repelita, seperti juga halnya hubungan antara GBHN atau pola dasar dengan repelita atau repelita daerah.

5. Tahap-tahap perencanaan pembangunan daerah

MPR menentukan GBHN, GBHN harus dilaksanakan oleh presiden sebagai mandataris MPR. Untuk merealisasikan dan melaksanakan tugas ini, presiden bertugas untuk menyusun rencana pembangunan lima tahun (REPELITA) melalui BAPPENAS.

Untuk merumuskan Repelita dilakukan sebagai berikut :

Ø Menghimpun semua rencana dri departemen dan lembaga lainnya untuk ditolak, dicek dan kemudian disinkronkan.

Ø Menghimpun haluan dasar pembangunan dari semua propinsi untuk diteliti, dicek dan kemudian disinkronkan.

Ø Mengumpulkan pendapat-pendapat, saran-saran dari kelompo social dan masyarakat, termasuk perguruan tinggi mengenai rencana atau konsep rencana nasional (REPELITA).

Sebelum menyusun dan merumuskan Repelita, setiap unit operasi baik vertical maupun horizontal didalam setiap propinsi harus membuat rancangan sementara rencana pembangunan, disamping program – program rutin bagi tingkat yang lebih tinggi. Badan perencana dari organisasi tersebut menerima dan mempelajari usulan tersebut. Kemudian rencana tersebut dirumuskan dan disinkronisasikan berbentuk sebagai rencana departemen. Kebijaksanaan dasar propinsi disampaikan kepada BAPPENAS melalui departemen dalam negeri. Setelah perumusan Repelita nasional dilaksanakan yang didasarkan pada rencana-rencana departemen dan kebijaksanaan dasar propinsi.

6. Peran Pemerintah dalam Pembangunan Daerah

Peranan pemerintah daerah sangat penting dalam kegiatan percepatan pembangunan daerah tertinggal. Peranan yang diberikan selain dalam bentuk sarana dan prasarana baik itu yang berupa sarana fisik maupun subsidi langsung, yang juga tidak kalah pentingnya adalah pemerintah daerah juga harus memberikan bimbingan teknis dan non teknis secara terus menerus kepada masyarakat yang sifatnya mendorong dan memberdayakan masyarakat agar mereka dapat merencanakan, membangun, dan mengelola sendiri prasarana dan sarana untuk mendukung upaya percepatan pembangunan di daerah tertinggal serta melaksanakan secara mandiri kegiatan pendukung lainnya. Daerah juga perlu mendorong terjadinya koordinasi dan kerjasama antar wilayah yang melibatkan dua atau lebih wilayah yang berbeda.

BAB 12

HUTANG LUAR NEGERI DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN DI INDONESIA

1. Modal Asing dalam Pembangunan

Negara kita memiliki kekayaan alam melimpah akan tetapi pembuat kebijakan investasi memandang bahwa pelaku usaha nasional belum memiliki kapasitas yang cukup dalam mengelola kekayaan alam yang masih berbentuk potensi dan terpendam di bumi Indonesia. Untuk itu, Presiden soeharto pada tahun 1967 menerbitkan UU Penanaman Modal Asing (UU PMA) dalam upaya menggerakkan ekonomi nasional dengan memanfaatkan perusahaan-perusahaan asing yang diberi kesempatan berinvestasi di Indonesia.

Terdapat 2 bahasan utama dalam makalh ini yaitu:

Ø Tentang bagaimana pengaturan relasi kerja majikan – buruh yang merupakan substansi masalah dalam konteks perburuhan. Uraian ini sekaligus menegaskan perspektif saya memandanh Buru Harian Lepas.

Ø Kuatnya pengaruh modal asing dalam mengintervensi relasi kerja. Tampaknya ada semacam “ ketegangan” antara logika modal dan logika relasi kerja. Logika modal yang impersonal , cenderung mengabaikan dimensi nilai – nilai kemanusiaan didalamnya demi efektivitas dan produktivitas kerja yang bermuara pada maksimalisai keuntungan.

2. Motivasi Negara Donor

Pengertian bantuan luar negeri dikaitkan dengan kriteria atau kehendak donor -- bukan konsep baru. Di samping tujuan "humanitarian" dan pelestarian lingkungan, ada beragam motivasi yang mendasari utang luar negeri, dan setiap donor punya prioritas motivasi tersendiri. Motivasi donor antara lain: hubungan sejarah atau persamaan kultur pertimbangan politik dan strategis memberi pasaran untuk barang dan jasa oleh pemasok dari negara mereka dan seperti Jepang, untuk menunjang pengaliran modal swasta dari negara mereka dengan pembangunan prasarana.
Banyak sudah studi untuk menunjukkan bobot tied dari bantuan luar negeri, terutama dari Jepang. Perlu diingat, sebagian besar bantuan yang kita terima berbentuk pinjaman bersyarat lunak. Bukan hibah yang tak usah dikembalikan. Maka, negara donor pun berkepentingan agar utang itu kelak bisa dibayar kembali.
Tentunya kepentingan motivasi berbeda antarnegara. Kalau dinilai secara menyeluruh, sulit diketahui motivasi mana yang harus diperhatikan oleh negara penerima. Kalau dinilai secara pragmatis, akan sangat masuk akal bila kepentingan pemasok dan investor negara donor yang lebih menonjol. Juga pertimbangan agar bantuan luar negeri digunakan untuk meningkatkan daya pembayaran negara penerima (misalnya peningkatan output dan ekspor). Jadi, bukan motivasi lain. Juga perlu dicatat: motivasi kelestarian lingkungan, pemerataan, pengurangan kemiskinan, dan pencapaian demokrasi (apa pun artinya) sering hanya untuk konsumsi politik domestik negara donor.
Kita harus sadar, ada motivasi lain, dan belum tentu kehendak negara donor sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan negara penerima. Nilai-nilai yang dianut di negara donor berbeda dengan negara penerima utang. Walau negara pengutang menyanggupi melakukan semua kehendak negara donor, belum tentu bantuan luar negeri akan tidak dikurangi atau ditingkatkan. Sebaliknya, kalau misalnya negara peminjam tak melakukan kehendak donor, belum tentu pula bantuan luar negeri akan dikurangi.
Bantuan luar negeri yang terkait adalah contoh penggunaan senjata ekonomi untuk mencapai tujuan negara donor, sanksi ekonomi terhadap sejumlah negara Afrika Selatan. Masalahnya di sini bukan karena kehendak donor, seperti kelestarian lingkungan dan pengurangan kemiskinan tapi menggunakan senjata bantuan luar negeri tidak tepat, bahkan tumpul, mengingat motivasi yang beragam. Keinginan untuk pertumbuhan yang berkesinambungan (equitable growth) sudah seharusnya jadi tujuan tersendiri, dan tak perlu dikaitkan dengan pemberian bantuan luar negeri.

3. Struktur Pembiayaan Pembangunan

Defisit transaksi berjalan yang terjadi selama periode penelitian, merupakan kondisi yang mendorong rentannya perekonomian nasional dari pengaruh eksternal. Kondisi ini dapat diatasi dengan meningkatkan arus modal masuk (capital inflow) dalam bentuk Penanaman Modal Asing, hutang luar negeri atau melalui peningkatan ekspor. Setiap bentuk capital inflow tersebut memiliki berbagai konsekuensi baik positif maupun negatif, baik dari segi makro maupun mikro. Ketergantungan terhadap surplus neraca modal untuk menutup defisit transaksi berjalan menimbulkan konsekuensi berupa kewajiban pembayaran debt service yaitu pembayaran cicilan dan bunga, sehingga akan menyebabkan pengurangan cadangan devisa. Penambahan hutang baru apabila tidak menimbulkan multiplier effect yang lebih besar, maka akan menyebabkan beban debt service tahun berikutnya juga akan semakin meningkat. Kondisi ini merupakan permasalahan yang urgent bagi kepentingan perekonomian nasional.
Peningkatan dalam pemupukan sumber-sumber pembiayaan serta pengelolaannya, baik oleh pemerintah maupun sektor swasta, diperlukan guna mencapai tujuan strategis pembangunan yaitu perluasan kesempatan kerja dan pertumbuhan ekonomi . Pembiayaan investasi bagi pembangunan berasal dari empat sumber, yaitu tabungan domestik (pemerintah dan masyarakat), bantuan luar negeri, ekspor, dan investasi asing. Tabungan domestik bersama-sama bantuan luar negeri diperlukan dalam pembiayaan investasi. Peranan ekspor dalam struktur pembiayaan pembangunan, khususnya dalam sistem ekonomi terbuka. Ekspor dari host country merupakan substitusi investasi asing, hal ini tercermin dalam hubungan timbal balik antara dua variabel tersebut. Pertumbuhan keuangan di kawasan
Asia yang semakin membaik, menyebabkan permintaan akan modal swasta semakin meningkat. Selain itu, ketergantungan pada pinjaman asing semakin berkurangnya dan beralih pada jenis pembiayaan pembangunan yang lebih fleksibel, sehingga mendorong perkembangan sistem perbankan dan pasar modal di kawasan Asia. Dana yang bersumber dari luar negeri selama ini didominasi oleh Foreign Direct Investment (FDI), investasi portofolio serta pinjaman luar negeri.

BAB 13

PERTUMBUHAN EKONOMI DALAM KONSEP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

1. Peranan lingkungan dalam perekonomian

Pengelolaan lingkungan termasuk pencegahan, penanggulangan kerusakan dan pencemaran serta pemulihan kualitas lingkungan telah menuntut dikembangkannya berbagai perangkat kebijaksanaan dan program serta kegiatan yang didukung oleh sistem pendukung pengelolaan lingkungan lainnya. Lingkungan memegang peranan penting dalam perekonomian, lingkungan seringkali dikaitkan dengan proses industrialisasi. Proses industrialisasi ini sebenarnya merupakan satu jalur untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam arti tingkat hidup yang lebih maju maupun taraf hidup yang lebih bermutu.

Dengan kata lain pembangunan industri merupakan suatu fungsi dari tujuan pokok kesejahteraan rakyat bukan nerupakan kegiatan yang mandiri hanya untuk mencapai fisik saja. Industrialisasi juga tidak terlepas dari usaha untuk meningkatkan mutu SDM dan kemampuannya memanfaatkan secara optimal sumber alam dan sumber daya lainnya. Hal ini berarti pula sebagai suatu usaha untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja manusia disertai usaha untuk meluaskan ruang lingkup kegiatan manusia.

2. Industrialisasi dan Pembangunan berkelanjutan

Industri mempunyai peranan sebagai sektor pemimpin (leading sector). Leading sector ini maksudnya adalah dengan adanya pembangunan industri maka akan memacu dan mengangkat pembangunan sektor-sektor lainnya seperti sector pertanian dan sektor jasa misalnya pertumbuhan industri yang pesat akan merangsang pertumbuhan sektor pertanian untuk menyediakan bahan-bahan baku bagi industri. Sektor jasa pun berkembang dengan adanya industrialisasi tersebut, misalnya berdirinya lembaga-lembaga keuangan, lembaga-lembaga pemasaran/periklanan dan sebagainya, yang kesemuanya itu nati akan mendukung lajunya pertumbuhan industri.

3. Industri dan eksternalitas dalam Pembangunan Berkelanjutan

Dalam pelaksanaan pembangunan nasional yang berkelanjutan, sektor Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup perlu memperhatikan penjabaran lebih lanjut mandat yang terkandung dari Program Pembangunan Nasional, yaitu pada dasarnya merupakan upaya untuk mendayagunakan sumberdaya alam yang dipergunakan sebesar besarnya untuk kemakmuran rakyat dengan memperhatikan kelestarian fungsi dan keseimbangan lingkungan hidup, pembangunan yang berkelanjutan, kepentingan ekonomi dan budaya masyarakat lokal sertapenataan ruang. Pembangunan berkelanjutan dirumuskan sebagai pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan hak pemenuhan kebutuhan generasi mendatang. Pembangunan berkelanjutan mengandung makna jaminan mutu kehidupan manusia dan tidak melampaui kemampuan ekosistem untuk mendukungnya. Dengan demikian pengertian pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pada saat ini tanpa mengurangi kemampuan generasi yang akan datang dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka.

Konsep ini mengandung dua unsur :

Ø Kebutuhan, khususnya kebutuhan dasar bagi golongan masyarakat yang kurang beruntung, yang amat perlu mendapatkan prioritas tinggi dari semua negara.

Ø Keterbatasan, penguasaan teknologi dan organisasi sosial harus memperhatikan keterbatasan kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk saat ini dan dimasa yang akan datang.

Minggu, 03 Januari 2010

Tugas Masalah Kemiskinan

MASALAH KEMISKINAN

Di

KOTA BEKASI


Oleh : Dian Novita

Kelas : 2 DD04

NPM : 30208367

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas berkah dan rahmatnya saya dapat menyelesaikan makalah dengan baik dan tepat pada waktunya. Makalah ini merupakan tugas mata kuliah Ekonomi Pembangunan.

Makalah ini merupakan inovasi pembelajaran untuk memahami penelitian secara mendalam, semoga makalah ini dapat berguna untuk mahasiswa pada umumnya.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya sangat membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dan pada intinya untuk memperbaiki kekurangan – kekurangan agar dimasa yang akan datang akan lebih baik lagi.

Akhirnya saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini, serta teman – teman saya yang telah mendukung dalam menyelesaikan makalah ini.

i

DAFTAR ISI

Cover o

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Rumusan Masalah 1

C. Tujuan Penelitian 2

D. Manfaat Penelitian 2

BAB II ANALISIS MASALAH

A. Pengertian Kemiskinan dan Dimensi Kemiskinan 3

A.I. Pengertian Kemiskinan 3

A.II. Dimensi Kemiskinan 4

B. Faktor – Faktor Penyebab Kemiskinan 5

C. Upaya untuk Mengatasi Kemiskinan di Bekasi 6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan 8

B. Saran 8

ii

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kehidupan masyarakat di Bekasi yang mulai membaik dari sektor pertanian sekarang sudah berubah menjadi industri. Semakin banyak yang kita lihat adalah bedirinya pabrik-pabrik dan perkantoran yang mewah dan bahkan hampir lahan pertanian sudah jarang kita temui. Perumahan-perumahan di Bekasi juga sudah padat, dan para petani pun sudah tidak mempunyai pekerjaan karena lahan yang seharusnya dipakai untuk bertani sudah tidak bisa lagi. Para nasib petani pun mulai memburuk karena yang tidak mempunyai pekerjaan lagi, dan akhirnya pun menjadi pengangguran.

Pengangguran di kota Bekasi pun tidak kalah banyak dengan kota Jakarta karena semakin banyaknya para pendatang baru yang ingin mengadu nasib di kota Jakarta dan di Bekasi adalah tempat impian mereka selanjutnya untuk mencari pekerjaan. Lapangan pekerjaan indusri pun tidak sebanding dengan para pencari kerja. Sehingga pengangguran di Bekasi semakin banyak dan tingkat kemiskinan mulai meningkat.

Berdasarkan data di atas penulis akan mengangkat topik

“ KEMISKINAN DI BEKASI ” sebagai judul makalah penulisan ini.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah pengertian kemiskinan dan dimensi kemiskinan?

2. Apa sajakah faktor – faktor penyebab kemiskinan di Bekasi?

3. Bagaimana solusi atau upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kemiskinan di Bekasi?

C. TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengertian kemiskinan dan dimensi kemiskinan.

2. Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor penyebab kemiskinan di Bekasi.

3. Untuk mengetahui upaya apa saja yang dapat dilakukan untuk mengatasi kemiskinan di Bekasi.

D. MANFAAT PENULISAN
Dari hasil penelitian ini penulis mengharapkan mendapat manfaat baik secara teoritis dan praktis sebagai berikut:
1. Secara Teoritis.
Penelitian ini diharapkan menambah bahan kepustakaan ekonomi dan pengembangan ilmu pengetahuan. Berguna bagi masyarakat pada umumnya dan bagi mahasiswa ekonomi pada khususnya.

2. Secara Praktis.
Diharapkan penelitian ini mampu memberikan masukan yang berguna bagi masyarakat, mahasiswa, pemerintah daerah, instansi - instansi terkait lainnya.

BAB II

ANALISIS MASALAH

A. Pengertian Kemiskinan dan Dimensi Kemiskinan

A.I Pengertian Kemiskinan.

Kemiskinan adalah suatu kondisi dimana seseorang berada dibawah garis nilai standar kebutuhan minimum yang serba kekurangan. Sedangkan

Kemiskinan secara luas diidentifikasikan sebagai kekurangan atau tidak memiliki pendidikan, keadaan kesehatan yang buruk, kekurangan transportasi yang dibutuhkan masyarakat.

Kriteria Orang Miskin

Ada beberapa kriteria kemiskinan yang kita kenal, namun yang paling sering kita dengar adalah angka kemiskinan versi BPS. Kriteria orang miskin versi BPS ditentukan oleh beberapa faktor atau parameter. Ada 14 parameter yang menentukan apakah orang tersebut layak disebut orang miskin atau tidak. Di antara parameter-parameter tersebut adalah seperti pendapatan per bulan, kalori yang dikonsumsi, dan akses listrik.

Jika kita lihat lebih dalam, kriteria-kriteria ini nampaknya memang sangat tidak manusiawi tetapi itulah potret atau gambaran kemiskinan di Indonesia yang masih sangat jauh dari layak. Terlebih jika kita bandingkan standar yang ditetapkan oleh BPS dengan World Bank. Menurut World Bank, salah satu kriteria orang miskin di Indonesia adalah mereka yang berpenghasilan di bawah dua dollar per hari atau sekitar Rp. 20.000,-.

Sejarah mencatat, Angka kemiskinan berhasil turun tajam dari sekitar 60 juta jiwa atau 40 persen dari jumlah penduduk menjadi hanya tinggal 27,2 juta jiwa atau 15 persen pada tahun 1990 (Basri, 1994). keberhasilan pengurangan angka kemiskinan ini besar kemungkinan disebabkan oleh dua faktor, pertama karena keberhasilan PJP I atau bisa juga karena perubahan kriteria kemiskinan yang notabenenya mengalami penurunan kualitas dibandingkan kriteria sebelumnya.

Kemiskinan memang merupakan momok utama dalam perekonomian suatu negara. Makin banyak kemiskinan di suatu negara, menggambarkan ketidakberesan negara dalam mengurus rakyatnya. Selain itu, kemiskinan juga merupakan potret adanya suatu kegagalan ekonomi. Terlebih jika kemiskinan telah berlansung sejak lama. Bila hal ini sudah terjadi maka kemiskinan ini bukan merupakan fenomena sesaat tetapi sudah menjadi fenomena struktural yang harus diselesaikan dengan cara yang sistematis dan berkelanjutan.

A.II Dimensi Kemiskinan

Kemiskinan terdiri dari beberapa kelompok dimensi, yaitu :

· Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi. Globalisasi menghasilkan pemenang dan yang kalah. Indonesia sebagai Negara berkembang bisa menjadi pihak yang kalah dalam globalisasi, sehingga daerah industri seperti Bekasi dapat menjadi daerah dengan bertambahnya penduduk miskin.

· Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan. Kemiskinan akibat rendahnya. Kemiskinan pedesaan akibat peminggiran pedesaan dalam proses pembanguna perkotaan akibat kecepatan pertumbuhan perkotaan.

· Kemiskinan sosial. Kemiskinan yang dialami perempuan, anak-anak, dan kelompok minoritas.

· Kemiskinan konsekuensial, kemiskinan akibat faktor-faktor eksternal seperti konflik / bencana alam, kerusakan lingkungan, dan tingginya jumlah penduduk.

B. Faktor – Faktor Penyebab Kemiskinan.

Berikut ini merupakan factor-faktor penyebab kemiskinan di Bekasi :

1. Adanya peralihan lahan dari pertanian menjadi kawasan industri dan real estate. Peralihan ini mendorong peralihan mata pencaharian juga. Bagi yang tidak mempunyai kompetensi akan kesulitan menghadapinya dan bukan tidak mungkin akan menjadi pengangguran dan menambah tingkat kemiskinan di Bekasi

2. Nelayan yang sudah tidak dapat melaut lagi karena kelangkaan dan mahalnya bahan bakar solat, lebih besar biaya operasional ketimbang hasilnya sedang solar subsidi kebanyakan dijual oleh petugas ke industri besar.

3. Buruknya sarana infrastuktur jalan. Banyak jalan-jalan dipelosok Bekasi mengalami kerusakan seperti jalan Cikarang – Sukatani. Bila sarana infrastruktur jalan tidak baik maka akan menghambat roda perekonomian, misalnya hasil alam dari warga Bekasi di pedalaman susah didistribusikan.

4. Adanya bencana alam, seperti banjir yang sekarang sering melanda Bekasi dan juga bencana alam yang menimpa pesisir pantai cabang bungin, muara gembong dan tarumajaya.

5. Kurang terpenuhinya akses terhadap kebutuhan hidup dasar seperti kesehatan, pendidikan, sanitasi, air bersih, dan transportasi.

6. Bekasi yang menuju kota industri menjadi kota impian bagi penduduk diluar Bekasi, sehingga setiap tahunnya jumlah pendatang di Bekasi semakin meningkat dan jumlah pengangguran juga meningkat.

7. Kenaikan harga BBM semakin membuat penduduk mengeluarkan biaya lebih besar untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, sementara penghasilan tidak naik mengakibatkan taraf hidup masyarakat anjlok. Bahkan sebagian diantaranya turun kelas menjadi penduduk miskin.

Selain itu ada juga beberapa factor penyebab terjadinya kemiskinan di pada umumnya, yaitu :
• penyebab individual, atau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin;
• penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga;
• penyebab sub-budaya (subcultural), yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar;
• penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi;
• penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari struktur sosial.

C. Upaya – Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kemiskinan di Bekasi.

Upaya menanggulangi kemiskinan merupakan tugas bersama yaitu pemerintah dan warga masyarakat, berikut ini upaya-upaya yang dapat digunakan untuk menanggulangi kemiskinan di Bekasi.

1. Pemerintah harus menetapkan wilayah-wilayah industri dan mengadakan perlindungan terhadap lahan pertanian produktif agar tidak digunakan untuk perluasan wilayah industri.

2. Pemerintah dapat mengupayakan agar perusahaan lebih mengutamakan menerima penduduk asli untuk bekerja seperti yang telah disepakati, karena penduduk asli yang lebih berhak menikmati lapangan pekerjaan didaerahnya.

3. Mengadakan pembatasan terhadap jumlah penduduk pendatang yang mencari kerja.

4. Memberikan kredit lunak kepada warga untuk mengembangkan industri rumah tangga yang menyerap tenaga kerja.

5. Membenahi infrastruktur jalan, transportasi, komunikasi, listrik, dan air bersih.

6. Mewujudkan program pendidikan gratis, sehingga anak-anak usia sekolah dapat bersekolah.

7. Pemerintah harus segera memulihkan sektor riil agar tidak terjadi PHK massal di perusahaan-perusahaan. Dengan cara pemerintah perlu memberikan insentif pajak kepada dunia usaha.

8. Pemerintah juga dapat memaksimalkan kembali peran koperasi untuk mengatasi kemiskinan.

Selain itu terdapat beberapa macam program yang telah dijalankan oleh Pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan, antara lain :

· Program BLT ( Bantuan Langsung Tunai )

· Program BOS ( Bantuan Operasional Sekolah )

· Subsidi BBM dan konversi minyak tanah ke gas ( Elpiji )

· Program peminjaman dana untuk membuka usaha demi terciptanya lapangan kerja baru untuk mengentaskan kemiskinan

· Koperasi, walaupun sekarang ini sudah kurang berperan dalam mengentaskan kemiskinan. Oleh karena itu diharapkan pemerintah mampu untuk mengembalikan fungsi dan peranan koperasi

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan:

· Kemiskinan adalah kekurangan kebutuhan pendidikan, sangan, pangan, papan, pekerjaan dan kesehatan.

· Kemiskinan disebabkan oleh banyak factor dan aspek.

· Untuk menanggulangi kemiskinan butuh peranan dan kesadaran dari masyarakat dan pemerintah untuk menanggulangi masalah kemiskinan tersebut.

· Pemerintah pusat maupun daerah bertanggung jawab untuk memenuhi dan menjamin kesejahteraan warga negaranya sesuai dengan PASAL 34 UUD 1945 dan cita – cita nasional bangsa Indonesia.

· Pemerintah menyelenggarakan beberapa program untuk melaksanakan pembangunan nasional untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya, tetapi perlu diperhatikan juga adalah pemerataan pembangunan dan pemerataan kesejahteraan agar seluruh rakyat dapat menikmati hasil pembangunan tersebut.

B. Saran:

Menurut pandangan penulis sebaiknya :

· Warga Bekasi harus siap menghadapi kompetisi mencari pekerjaan dengan bekal pendidikan yang cukup.

· Warga Bekasi harus mampu mempertahankan lahan pertanian yang dianggap produktif dari perluasan industri.

· Mampu mencari solusi dari masalah kemiskinan misalnya mengembangkan industri rumah tangga yang menyerap tenaga kerja.

DAFTAR PUSTAKA

www.google.com mempelajari kemiskinan

www.wikipedia.com cara mengatasi kemiskinan

www.blogger.com factor penyebab kemiskinan