Minggu, 21 Maret 2010

BAB VI Komunikasi dalam Pertemuan dan Rapat

1. Pertemuan

Pertemuan merupakan forum yang sangat diperlukan untuk menghinpun bahan – bahan. Pertemuan – pertemuan dalam dunia usaha dapat dilakukan antara pimpinan dengan para stafnya, tetapi juga dapat dilakukan diantara staf sendiri untuk meyusun usulan atau pertemuan pleno yang dikuti oleh semua unsur yang ada.
Namun pertemuan – pertemuan yang diselenggarakan tidak dimaksudkan untuk membuat keputusan melainkanhanya untuk menghimpun pendapat. Komunikasi dala pertemuan tersebut dapat dilaksanakan dengan menghimpun laporan , saran dan juga pendapat.




2. Rapat

Rapat juga merupakan pertemuan yang memilki kewenangan untuk membuat keputusan. Untuk menyelenggrakan rapat perlu diperhatikan sebagai hal – hal berikut:

 Undangan Rapat

 Pengaraturan Ruang Rapat

 Perlengkapan Rapat

Untuk membuat rapat undangan hendaknya tidak terlalu banyak uraian melainkan singkat dan jelas untuk meyebutkan hari, tanggal, waktu dan tempat rapat. Pengaturan tempat duduk pada dasarnya ditentukan oleh jumlah peserta rapat dan luas ruangan rapat. Pada bagian terpenting adalah pengambilan keputusan yang dilaksanakan secara musyawarah untuk mufakat., bila cara ini tidak dicapai tetntunya akan ditempuh dengan cara pengambilan suara terbanyak.

3. Komunikasi dalam Pertemuan dan Rapat

Di dalam pertemuan dan rapat biasanya peserta harus menyadari posisinya dalam forum tersebut. Tiap peserta hendaknya:

 Mampu berkomunikasi secara jujur

 Mampu berperan sebagai komunikator yang berpartisipasi aktif

 Mampu berperan sebagai komunikan yang sangat responsif

 Mampu berperan sebagai penyelaras yang sangat bijaksana
 Mampu mengendalikan diri

Setelah rapat berhasil membuat keputusan maka tindakan selanjutnya adalah mengkomunikasikan hasil tersebut kepada peserta, dan yang lebih penting adalah tindak lanjut dari pertemuan dapat dilaksanakn dengan sebaik – baiknya.

4. Teknik Berbicara, Membaca, dan Mendengarkan

Berbicara merupakan bagian terpenting dari komunikasi yang dipandang paling efektif. Disamping itu keberhasilan orang berbicara sangat dipengaruhi oleh luasnya pengetahuan yang dimilki, banyakny pengalaman yang dimiliki dan intelegensinya. Karena berbicara sebagai alat untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya, akan dapat lancar bila tidak ada gangguan teknis seperti gugup, grogi dan sebagainya.
Selain teknik berbicara, perlu juga diperhatikan teknik membaca. Membaca pada dasarnya adalah menyampaikan pikiran dan perasaan orang yang tulisannya sedang dibaca. Untuk itu diperlukan kemampuan lebih baik lagi daripada kemampuan berbicara, karena dibutuhkan kemampuan menangkap dan memahami isi si penulis dan sekaligus memahami kemampuan yang mendengarkannya.
Demikian halnya dengan mendengarkan, nampaknya lebih mudah namun sesungguhnya mendengarkan harus didukung olek sikap ingin tahu, sabar dan mampu mencernakan isi suara yang didengar. Untuk dapat mendengarkan dengan baik diperlukan konsentrasi dan kepekaan indera pendengaran kita.
Kemampuan berkomunikasi yang paling rendah efektifitasnya adalah mendengarkan. Mnedengarkan juga memerlukan objektifitasnya, maksudnya anda akan berempati ketika mendengarkan tanpa terbawa emosi. Maka penting untuk mengetahui, kapan mendengar secara detail, hal – hal umum saja, singkatnya untuk mengetahui mengapa anda mendengarkan.


5. Menyusun Pesan

Manakala kegiatan bisnis sudah menjadi persoalan global aktifitas yang hanya mengandalkan sepak tejang individu menjadi tidak efesien lagi. Gerakan bisnis abad ini merupakan gerakan massal, yang melibatkan banyak orang, banyak alat, dan banyak bangsa. Pola – pola bisnis seperti itu hanya akan menjadi efesian jika ditangani secara berkelompok dengan pembagian kerja yang rasional dan aturan main yang adil. Oleh karena itu peranan organisasi dalam bisnis sangat menentukan.
Komunikasi merupakan kekuatan utama dalam membentuk organisasi. Ada tiga unsur pokok organisasi, salah satunya adalah komunikasi, yang lain adalah tuhuan orgnisasi seta kemauan. Peranan komunikasi dalam menciptakan dan memelihara otoritas yang obyektif di dalam organisasi adalah:

 Saluran komunikasi harus diketahui secara pasti

 Seharusnya ada saluran komunikasi formal setiap anggota organisasi

 Jalur komunikasi seharusnya langsung dan sependek mungkin

 Garis komunikasi formal secara keseluruhan

 Orang – orang bekerja sebagai pusat pengatur komunikasi

 Setiap komunikasi harus dipisahkan

Informasi adalah sah dalam proses komunikasi apapun, karena informasi itulah yang menentukan tujuan yang hendak dicapai. Beberapa informasi yang menimbulkan reaksi – reaksi terhadap komunikan adalh:

 Informasi tidak tertangkap

 Membuat kesalahan

 Menunda atu menumpuk pekerjaan

 Penyaringan

 Hanya menangkap garis besarnya saja

 Menghindari informasi

Sementara itu bahwa, komuniaksi adalah sumber hidup perusahaan dan sarana untuk mencapai serta mewujudkan sesuatu yang dikehendaki. Komunikasi cenderung lebih merupakan suatu teknik daripada suatu sikap. Oleh karena itu, waktu yang dimiliki seorang manajer hampir selalu tersita untuk hal - hal berikut ini:

 Menyampaikan informasi atau gagasan kepada atasan untuk mempengaruhi pengambilan keputusan

 Memberika arahan ke manajer dengan berbagai informasi untuk membantu kelancaran mereka

 Menyampaikann beberapa informasi kepada stafnya

 Mengatur dan menetapkan strategi

 Menerima dan mengartikan penampilan – penampilan untuk semua orang yang bekerja baginya

Komunikasi didefinisikan sebagai proses pengiriman dan penerimaan pesan – pesan. Istilah pesan verbal adalah alat pengitiman pesan melalui tulisan atau bahasa lisan. Disini banyak cara berkomunikasi lisan dipergunakan dalam bisnis. Tentu saja anda akan dipusingkan dengan cara – cara yang lainnya, termasuk didalamnya rapat – rapat , obrolan setelah makan siang, penjualan produk dan menghitung tugas – tugas lain dalam komunikasi lisan yang akan menjadi bagian dari pengalaman kerja. Hal inilah yang memungkinkan mengapa banyak orang memilih menggunakan telepon dari pada menulis surat.
Menulis adalah bentuk lain yang sangat disukai pada komunikasi verbal, tetapi anda tidak memiliki kebebasan dibanding ketika berbicara. Komunikasi terulis ialah bisnis yang sangat penting sekali, sebab itu adalah sumebr utama dokumen. Jika orang hanya memakai pesan lisan semata, ini akan mneyulitkan untuk mengingat ingat apa yang telah diucapakan diawal, oleh karena itu perusahaan lebih menyukai penulisan tertulis.
Lebih dari 65 % komunikasi antar manusia adalah non verbal. Komunikasi non verbal adalah komunikasi yang melebihi sekedar tulisan atau komunikasi lisan. Pesan – pesan non verbal dapat memperteguh, melengkapi, membantah atau menggantikan pesan – pesan verbal.
Ketika orang memikirkan komunikasi non verbal, yang terpikirkan adalah gerakan tubuh dan pesan – pesan ketika bertatap muka dengan orang lain. Banyak pula non verbal yang berupaya pesan – pesan tertulis.

Referensi :

www.google.com ( E – Learning Gunadarma )

Selasa, 16 Maret 2010

BAB III Macam – Macam Komunikasi

BAB III

Macam – Macam Komunikasi


1. Komunikasi Menurt Cara Penyampaiannya

Pada dasrnya setiap orang dapat berkomunikasi satu sam lainnya karena manusia selain makhluk individu juga sekaligus makhluk social yang memilki kebutuhan untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Namun tidak semua orang dapat secara terampil berkomunikasi, oleh karena itu perlu dikenali berbagai cara penyampaian informasi. Kiranya tidak terlalu sulit untuk mengenali cara – cara penyampaian informasi dalam komunikasi karena pada dasarnya kita telah melakukannya dalam kehidupan sehari – hari. Menurut cara penyampainnya informasi dapat dibedakan menjadi:

 Komunikasi Lisan
- Yang terjadi secara langsung dan tidak dibatasi oleh jarak, dimana dua belah pihak dapat bertatap muka.
- Yang terjadi secara tidak langsung karena dibatasi oleh jarak, misalnya komunikasi lewat telepon dan sebagainya.
-
 Komunikasi Tertulis
- Yang dilaksanakan dalam bentuk surat dan dipergunakan untuk menyampaikan berita yang sifatnya singkat dan jelas.
- Naskah yang biasanya dipergunakan untuk menyampaikan berita yang bersifat komplek.
- Gambar dan foto, karena tidak dapat dilukiskan dengan kata – kata atu kalimat.

Dalam berkomunikasi secara tertulis, sebaiknya dipertimbangkan maksud dan tujuan komunikasi itu dilaksanakan.

2. Komunikasi Menurut Kelangsungannya

Didalam proses komunikasi dapat kita ketahui terjadinya interaksi dua belah pihak tersebut sebgai berikut:

 Komunikasi Langsung
Proses komunikasinya dilaksankan secara langsung tanpa bantuan perantara orang ketiga ataupun media komunikasi yang ada dan tidak dibatasi oleh jarak.

 Komunikasi Tidak Langsung
Proses komunikasinya dilaksanakan dengan bantuan pihak ketiga atau bantuan alat – alat media komunikasi.

3. Komunikasi Menurut Perilaku

Komunikasi merupakan hasil belajar manusia yang terjadi secar otomatis, sehingga dipengaruhi oleh perilaku maupun posisi seseorang. Menurut perilaku komunikasi terdiri dari tiga macam yaitu:




 Komunikasi Formal
Komunikasi yang terjadi diantara anggota organisasi yang tata caranya diatur dalam struktur organisasinya, misalnya rapat kerja perusahaan, seminar dan sebagainya.

 Komunikasi Informal
Komunikasi yang terjadi di dalam suatu organisasi yang tidak ditentukan dalam struktur organisasi dan tidak mendapat pengakuan resmi yang mungkin tidak berpengaruh terhadap kepentingan organisasi, misalnya kabar burung.

 Komunikasi Non Formal
Komunikasi yang terjadi antara komunikasi yang bersifat formal dan informal yaitu komunikasi yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan organisasi yang bersifat pribadi, misalnya rapat tentang ulang tahun perusahaan.

4. Komunikasi Menurut Maksud Komunikasi

Bila diperhatikan dengan seksama, maka dapat kita diketahui bahwa komunikasi dapat terlaksana bila terdapat inisiatif dari komunikator maka maksud terlaksanya komunikasi lebih banyak ditentukan oleh komunikator tersebut. Menurut maksud dilakukan komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut:

 Berpidato

 Memberi Ceramah

 Memberi Prasaran

 Wawancara

 Memberi Perintah atu Tugas

Dengan demikian jelas bahwa inisiatif komunikator menjadi faktor penentu, demikian pula kemampuan komunikator tersebutlah yang memegang peranan keberhasilan proses komunikasinya.


5. Komunikasi Menuruat Ruang Lingkup

Komunikasi dalam ruang lingkup dapat dibedakan sebagai berikut:

 Komunikasi Internal
Komunikasi yang berlangsung dalam ruang lingkup yang terjadi diantara anggota organisasi. Komunikasi internal dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
- Komunikasi Vertikal
- Komunikasi Horizontal
- Komunikasi Diagoanal

 Komunikasi Eksternal
Komunikasi yang berlangsung antara organisasi dengan pihak masyrakat yang ada di luar organisasi. Komunikasi eksternal dimkasudkan untuk mendapatkan pengertian, kepercayaan, bantuan dan kerjasama dengan masyarakat.

6. Komunikasi Menurut Aliran Informasi

Informasi merupakan muatan yang menjadi bagian pokok dalam komunikasi, oleh karena itu arah informasi tersebut akan menetukan macam komunikasi yang terjadi. Maka komunikasi menurut aliran informasi dapat dibedakan sebagai berikut:

 Komunikasi Satu Arah
Komunikasi yang berlangsung dari satu pihak saja. Pada umumnya komunikasi ini terjadi dalam keadaan mendesak yang terjadi karena sistem yang mengaturnya harus demikian, misalnya menjaga kerahasiaan.

 Komunikasi Dua Arah
Komunikasi yang bersifat timbal balik, dalam hal ini komunikasi diberi kesempatan untuk memberikan respon kepada komunikatornya.

 Komunikasi ke Atas
Komunikasi yang terjadi antara bawahan kepada atasan

 Komunikasi ke Bawah
Komunikasi yang terjadi dari atasan kepada bawahan

 Komunikasi ke Samping
Komunikasi yang terjadi diantara orang yang memiliki kedudukan sejajar

Dengan demikian arah informasi tersebut akan dianut sebagai bentuk interaksi komunikasinya.

7. Komunikasi Menurut Jaringan Kerja

Komunikasi menurut jaringan kerja ini dapat dibedakan menjadi:

 Komunikasi Jaringan Kerja Rantai
Komunikasi terjadi menurut saluran hirarki organisasi dengan jaringan komando sehingga mengikutipola komunikasi formal.

 Komunikasi Jaringan Kerja Lingkaran
Komunikasi yang berbentuk lingkaran. Saluran komunikasi lebih singkat dann merupakan kebalikan dari jaringan kerja rantai.

 Komunikasi Jaringan Kerja bintang
Komunikasi ini terjadi melalui satu sentral dan saluran yang dilalui lebih pendek.

8. Komunikasi Menurut Peranan Individu

Komunikais yang dilakukan oleh seseorang kepada pihak – pihak lain baik secara kelomopok maupun secara individual. Dalam komunikasi ini peranan indivisu sangat memepengaruhi keberhasilan proses komunikasinya. Ada berapa macam antara lain:

 Komunikasi Antar Individu dengan Individu yang Lainnya

 Komunikasi Antar Individu dengan Lingkungan yang Lebih luas

 Komunikasi Antar Individu dengan Dua Kelompok atau Lebih


9. Komunikasi Menurut Jumlah yang Berkomunikasi

Komunikasi selalu terjadi diantara sesama manusia baik itu perorangan ataupun kelompok. Untuk itu dapat dibedakan sebgai berikut:

 Komunikasi Perseorangan
Komunikasi yang terjadi secara perseorangan atara pribadi dengan pribadi tentang permasalahan yang bersifat pribadi juga.

 Komunikasi Kelompok
Komunikasi yang berlangsung dalam suatu kelompok tentang masalah – masalah yang menyangkut kepentingan banyak orang dalam kelompok.


Referensi:

www.google.com ( E – Learning Gunadarma )

Bab V Unsur – Unsur Komunikasi

Bab V

Unsur – Unsur Komunikasi

1. Sumber

Sumber adalah dasar yang digunakan dalam penyampaian pesan dan digunakan dalam rangka memperkuat pesan itu sendiri. Sumber dapat berupa orang, lembaga, buku, dan sejenisnya.

2. komunikator

Dalam komunikasi, setiap orang atau kelompok dapat menyampaikan pesan – pesan komunikasi itu sebagai suatu proses dimana komunikator dapat menjadi komunikan, sebaliknya komunikan dapat menjadi komunikator.

 Penampilan
Khusus dalam komunikasi tatap muka atau yang menggunakan media pandang dengan audio visual, seorang komunikator harus menyesuaikan diri dengan lingkungan dan komunikan. Penampilan sesuai dengan tata karma dengan memperhatikan keadaan, waktu dan tempat.

 Penguasaan Masalah
Seseorang yang tampil sebagai komunikator haruslah betul – betul menguasai masalahnya. Apabila tidak, maka setelah proses komunikasi berlangsung akan menimbulkan ketidakpercayaan terhadap komunikator dan akhirnya terhadap pesan itu sendiri yang akan menghambat terhadap efektifitas komunikasi.

 Penguasaan Bahasa
Komunikator harus menguasai bahasa dengan baik. Bahasa ini adalah bahasa yang digunakan dan dapat dipahami oleh komunikan, Komunikator mutlak menguasai istilah – istilah umum yang digunakan oleh lingkungan tertentuatau khusus. Tanpa penguasaan bahasa yang baik dapat menimbulkan kesalahan yang menimbulkan ketidakpercayaan terhadap komunikator.

Jika ternyata informasi yang diutarakannya tidak sesuai dengan diri komunikator, betapa tingginya teknik komunikasi yang dilakukan hasilnya tidak akan sesuai dengan yang diharapkannya.

 Etos Komunikator
Keefektifan komunikasi ditentukan oleh etos komunikator. Etos adalah nilai diri seseorang yang merupakan paduan dari kognisi, afeksi, dan konasi. Kognisi adalah proses memahami yang bersangkutan dengan pikiran, afeksi, adalah perasaan yang ditimbulkan oleh perangsang dari luar, sedangkan konasi adalah aspek psikologis yang berkaitan dengan upaya atau perjuangan. Etos idak timbul pada seseorang dengan begitu saja tetapi ada faktor – faktor tertentu yang mendukungnya. Faktor – faktor tersebut adalah sebagai berikut.

- Kesiapan
- Kesungguhan
- Ketulusan
- Kepercayaan
- Ketenangan
- Keramahan
- Kesederhanaan


 Sikap Komunikator
Sikap adalah suatu kesiapan kegiatan pada diri seseorang untuk melakukan suatu kegiatan menuju atau menjauhi nilai – nilai sosial. Dalam hubungan dengan kegiatan komunikasi yang melibatkan manusia – manusia sebagai sasarannya, pada diri komunikator terdapat lima jenis sikap yaitu:

- Reseptif
- Selektif
- Dijesif
- Asimilatif
- Transmitif

3. Pesan

Pesan adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator. Pesan ini mempunyai inti yang sebenarnya menjadi pengarah didalam usaha mencoba mengubah sikap dan tingkah laku komunikan. Pesan dapat secara panjang lebar mengupas berbagai segi, namun inti pesan dari komunikasi akan selalu mengarah pada tujuan akhir komunikasi tersebut.

 Penyampaian Pesan
Melalui lisan, face to face, langsung menggunakan media, saluran dan sebagainya.

 Bentuk Pesan
- Informatif bersifat memberikan keterangan atau fakta – fakta
- Persuasif pwnyampaian pesan yang berisikan rujukan
- Koersif penyampaian pesan yang bersifat memaksa

Pesan yang disampaikan harus tepat, pesan harus memenuhi syarat – syarat tertentu yaitu:

 Umum
Berisikan hal – hal yang umum dipahami oleh audiens.

 Jelas
Penyampaian pesan harus bersifat jelas dan tidak samar – samar.

 Bahasa yang Jelas
Penggunaan bahasa yang jelas yang cocok dengan komunikan situasi daaerah dan kondisi dimana berkomunikasi.

Hambatan terhadap pesan seringkali kita alami dalam komunikasi. Dengan perkataan lain apa yang diharapkan tidak sesuia dengan kenyataan. Hal ini disebabkan oleh pengaruh:

 Hambatan Bahasa
Pesan akan salah diartikan sehingga tidak sesuai apa yang di inginkan, apabila bahasa yang digunakan tidak dipahami oleh komunikan.

 Hambatan Teknis
Pesan dapat tidak utuh diterima komunikan karena gangguan teknis.
Misalnya suara tidak sampai karena pengeras suara rusak, berisik, dan lingkungan yang gaduh.






4. Channel atau Saluran

Channel adalah saluran penyampaian pesan, biasa juga disebut media. Media komunikasi dapat dikategorikan dalam dua bagian yaitu media umum dan media massa. Media umum adalah media yang dapat digunakan oleh segala bentuk komunikasi, contohnya radio dan sebagainya. Media massa adalah media yang digunakan untuk komunikasi massa.

5. Komunikasi Massa

Komunikasi dapat kita golongkan dalam tiga jenis yaitu personal, kelompok, dan massa. Dari segi sasarannya maka komunikasi ditujukan atau diarahkan kedalam komunikasi personal, komunikasi kelompok, dan komunikasi massa. Pada dasarnya komunikasi dicirikan oleh sejumlah atribut tertentu. Pemahaman atas atribut – atribut itu besar artinya bagi peningkatan pengertian kita mengenai komunikasi dan prosesnya. Atribut – atribut dan efektifitas komunikasi itu antara lain:

 Terjadinya Komunikasi tidak dapat Dihindari
Hampir tidak ada orang yang menghindarkan diri dari aktifitas bermasyarakat. Orang selau berusaha mencari interaksi sosial. Apabila terjadi interaksi, komunikasi tidak dapat dihindari dan akan menimbulkan kontak sosial.

 Komunikasi Merupakan Konsep Transaksional
Konsep komunikasi sebagai proses merujuk pada interaksi tak terputus dari sejumlah variabel yang tidak terhitung banyaknya dengan perubahan terus menerus dalam nilai – nilai yang diambildari variabel tertentu itu.

 Komunikasi Tidak Dapat Berdiri Sendiri
Komunikasi tidak dapat berdiri sendiri di luar konteks. Apabila dikaitkan dengan persuasi, kita dapat menyatakan bahwa faktor – faktor konteks dan bukan pesan seringkali menjadi determinan bagi adanya tanggapan. Konteks tidak hanya munghkin mengubah proses komunikasi tetapi juga seringkali dapat bercerita banyak mengenai perilaku yang diamati.

6. Efek

Efek adalah suatu hasil akhir dari suatu komunikasi, yaitu sikap dan tingkah laku orang, sesuai atau tidak sesuai dengan yang kita inginkan. Efek ini sesungguhnya dapat dilihat dari:

 Personal Opinion
Pendapat pribadi, hal ini dapat merupakan akibat atau hasil yang diperoleh dari komunikasi. Personal opinion adalah sikap atau pendapat seseorang terhadap suatu masalah tertentu.

 Public Opinion
Adalah penilaian sosial mengenai suatu hal yang penting berarti atas dasar pertukaran pikiran yang dilakukan inndividu secara sadar dan rasional.

 Majoriti Opinion
Sama saja halnya dengan opinion leader. Opinion leader adalah orang yang secar informal membimbing dan mengarahkan suatu opini tertentu kepad masyarakat.

7. Faktor – Faktor yang Diperhatikan dalam Proses Komunikasi



 Empat Tahap Komunikasi
Menurut Cutlip dan Center komunikasi yang efektif harus dilaksankan dengan melalui empat tahap yaitu:

- Pengumpulan Fakta
- Perencanaan
- Komunikasi
- Evaluasi

 Prosedur Mencapai Efefect yang Dikehendaki
Menurut Wilbur Schraam mengatakan untuk mendapatkan effect yang baik dari komunikasi maka prosedur yang ditempuh adalah apa yang disebut sebagai ” A – A Procedure ” yaitu proses dari attention ke action. Lebih jelasnya proses tersebut dapat dilihat sebagai berikut:

- Attention
- Intrerest
- Desire
- Decision
- Action

Dalam praktek , jika kita berbicara di depan umum, pertama harus dibangkitkan dulu perhatian dari massa dengan berbagai cara untuk menarik perhatian. Kemudian timbulkan kepentingkan apa yang disampaikan cocok dengan apa ynag dibutuhkan oleh umum. Tahap berikutnya kembangkan keinginan – keinginan untuk menerima komunikasi sebab apa yang kita sampaikan menjawab kebutuhan masyarakat. Prose terakhir diharapkan menimbulkan tindakan.

BAB IV Gaya Hidup dan Penampilan dalam Berkomunikasi

BAB IV

Gaya Hidup dan Penampilan dalam Berkomunikasi


1. Gaya Hidup

Apabila kita tidak menyukai diri kita sendiri, maka kita pun membenci dan tidak menyukai orang lain begitu juga bila kita mencintai diri kita dan berbahagia dengan diri kita maka terasa betapa indah kehidupan ini. Pandangan dan anggapan kita terhadap diri sendiri adalah modal yang menentukan bagaimana kita bersikap atau bertindak dalam kehidupan ini. Gaya hidup berbahagia ternyata juga sangat menunjang sukses berkomunikasi karena setiap orang hanya mempunyai kesediaan untuk berkomunikasi dengan orang – orang yang bahagia bukan sebaliknya.

2. Mengatur Waktu

Waktu adalah paradoks bagi orang – orang sibuk tidak pernah merasa cukup waktu padahal semua waktu tersedia untuk kita dan keluhan mengenai kurangnya waktu yang sebenarnya. Semakin banyak aktifitas yang membantu dalam melangkah mencapai tujuan, semakin banyak aktifitas tersebut semakin tinggi pula skala prioritasnya.
Mengatur waktu merupakan suatu langkah yang tepat untuk mewujudkan tujuan manajemen sehingga keberhasilan membuat keputusan yang akurat sangat ditentukan oleh prioritas yang diambil. Untuk mengambil waktu dan melaksanakan jadwal kerja tidak dapat diselesaikan sendiri karena akan melibatkan orang lain. Oleh karena itu perlu dikomunikasikan dengan baik dan untuk berhasil dalam komunikasi perlu dipertimbangkan hal – hal sebagai berikut:


 Dengarkan agar tetap pada jalur
 Tentukan tujuan dengan mempertimbangkan situasi yang favorable
 Jangan terburu – buru dalam memberikan petunjuk atau instruksi
 Bila ragu – ragu cari sumbernya
 Hindari sikap responsif

3. Faktor – Faktor Keberhasilan yang Menunjang Karier

Bila seseorang ingin meniti karier menuju jenjang karier yang lebih tinggi atau dapat juga dari belajar pengalaman orang lain yang positif. Untuk itu dapat dikemukakan faktor penentu keberhasilan sebagai berikut:

 Job Description Sebagai Pegangan
Seseorang harus selalu bekerja atas dasar job description yang sesuai dengan fungsinya.

 Miliki Keteranpilan Dasar atau Bassic Skill yang Prima
Perlu diyakini bahwa pengetahuan dasar itu penting untuk dikuasai dan dipelihara terus.

 Agenda Kerja
Untuk mencatat dan mengingat – ingat acara maupun tugas yang harus dilakukan oleh atasan kita.

4. Penampilan Serasi

Dapat dimaklumi bersama baha untuk berkomunikasi secara baik, banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan tersebut, selain kemampuan ide atau gagasan dan juga pihak – pihak terkait. Penampilan merupakan suatu keseluruhan yang nampak, baik itu postur tubuh anggota tubuh juga busana, aksesoris, dan make up. Berbusana yang baik sangat menunjang penampilan dan yang serasi untuk memperlancar berkomunikasi. Busana yang baik ditentukan oleh mutu, gaya potongan tepat, warna yang serasi pelengkap busana yang terbaik, rapi, praktis, dan nyaman. Perlu mendapatkan perhatian pula tentang keseimbangan penampilan yang nampak dari luar juga kesiapan mental. Bila hal kurang mendapat perhatian seringkali mengundang peluang ketidakserasian dalam penampilan.

5. Lambang – Lambang dalam Komunikasi

Perilaku orang berkomunikasi tidak hanya mengoperasionalkan bibir atau suara tetapi mengoperasionalkan seluruh kepribadian orang tersebut secara total. Semakin pandai berkomunikasi semakin lengkap mengoperasionalkan lambang – lambang yang dapat diciptkan dari gerakan anggota badan.
Dibawah ini akan di ungkapkan:

 Lambang Gerakan Tubuh dan Gerakan Badan
Bila kita perhatikan seseorang yang sedang berbicara nampak pula menggerakan tangan jari – jari, bahkan bola matanya baik itu secara bersama – sama maupun secara bergantian hal ini merupakan informasi dalam bentuk lambang.

 Lambang Gambar dan Huruf serta Angka – Angka
Bila kita sedang berada di jalan umum kita banyak jumpai rambu – rambu lalu lintas yang ditampilkan dalam gambar – gambar.

 Lambang Benda – Benda tertentu
Seseorang yang menyampaikan ras simpati dengan mengirimkan setangkai bunga mawar atau dalam mengucapkan berduka cita pasti orang – orang akan kirimkan karangan bunga.

Riset komunikasi biasanya tertuju pada empat aspek dalam proses komunikasi yaitu komunikator, pesan, saluran, dan audiens. Dalam riset kebahasaan komunikator adalah pesan tidak hanya dalam bentuk kata – kata saja. Salah satu aspek yang tidak kalah penting adalah apa yang disebut non verbal comunication atau dikenal juga dengan istilah silent language. Proses komunikasi ini terjadi melalui body language seperti eksperesi wajah, gerakan mata, kostum, pakaian dan lain – lain.
Kualitas komunikasi dan saling pengewrtian dan ditentukan oleh tingkat penghargaan dan kepentingan komunikan terhadap komunikator maupun terhadap pesan. Adaklanya komunikasi massa tidak dapat berlangsung hanya dengan mengandalkan komponen media, penyebaran dan audiens. Setiap orang menggunakan lambang dan simbol tanpa banyak berpikir. Dalam hubungan antarmanusia arti dan maksud lambang serta simbol dapat langsung ditangkap. Oleh sebab itu, penggunaan simbol dapat dikatakan sebagai ciri khas manusia. Sekalipun demikian penggunaan tanda, simbol dan lambang oleh manusia dalam kegiatan komunikasi tidak terjadi begitu saja. Terlebih dalu harus ada proses pemebelajaran yaitu upaya pengenalan dan pemaknaan serta penggunaan lambang – lambang tersebut. Penggunaan lambang dalam komunikasi mencerminkan penguasaan makna atas proses pembelajaran.
Pemaknaan terhadap dunia lambang atau tanda pada tingkat yang paling rendah adalah pemaknaan secara lugas. Apabila sebuah lambang mempunyai makna yang meluas upaya pemaknaannya harus dilakukan dengan mencari hakikatnya. Perluasan dan verifikasi makna atas sebuah lambang, simbol tanda mungkin disebabkan oleh penggunaanya dalam konteks yang berbeda – beda.
Yang penting dalam komunikasi ialah bagaimana caranya agar suatu pesan yang disampaikan komunikator itu menimbulkan dampak atau efek tertentu pada komunikan. Dampak yang timbul dapat diklasifikasikan menurut kadarnya yaitu:



 Dampak Kognatif
Adalah dampak yang timbul pada komunikan yang menyebabkan dia menjadi tahu meningkat intelektualitasnya. Disini pesan yang disampaikan komunikator ditujukan kepada pikiran si komunikan.

 Dampak Afektif
Dampak ini lebih tinggi kadarnya daripada dampak kognatif. Disini tujuan komunikator bukan hanya sekedar upaya komunikan tahu tetapi tergerak hatinya dan menimbulkan perasaan tertentu, misalnya persaan iba, terharu, sedih, gembira, marah dan sebagainya.

 Dampak Behavior
Dampak ini paling tinggi kadarnya, yaitu dampak yang timbul pada komunikan dalam bentuk perilaku tidakan atau kegiatan.

Rabu, 03 Maret 2010

BAB 1 dan 2
Latar Belakang dan Peranan Konmunikasi dalam Bisnis

1. Latar Belakang Penyelenggaraan Komunikasi dengan Pasar

Dengan timbulnya situasi Economic of Relative Plenty, dewasa ini setiap pengusaha harus berusaha untuk dapat menutup jurang yang terbentang antar produsen dengan masyarakat konsumen.Penyelenggara komunikasi dengan pasar merupakan suatu syarat mutlak bagi setiap produsen yang menghasilkan produk. Penyelenggara komunikasi dengan pasar juga berarti suatu syarat mutlak bagi setiap pengusaha yang menjamnin kelangsungan perusahaannya untuk terus berkembang.
Dalam lingkungan bisnis terdiri dari beberapa sarana komunikasi yang digunakan untuk berkominikasi dengan masyarakat konsumen. Sarana komunikasi yang digunakan seperti pengiriman surat, pengiriman email, percakapan telepon, dan lain – lain. Untuk berkomunikasi dalam suatu daerah yang sangat luas kita memerlukan sarana komunikasi seperti periklanan. Karena periklanan suatu rangkaian usaha yang merupakan suatu alat pemasaran yang bidang geraknya justru terletak dalam bidang komunikasi bisnis.

2. Konsep Dasar dan Peranan Komunikasi

Komunikasi merupakan kegiatan manusia untuk berhubungan dengan satu yang lainnya. Keinginan untuk berhubungan satu sama lain adalah karena pada hakikatnya naluri manusia itu selalu hidup bersosialisasi. Dengan adanya naluti tersebut maka komunikasi dapat dikatakan sebagai bagian yang paling penting dalam kehidupan manusia sehari – hari.Komunikasi juga dapat diartikan hubungan kontak anatara maenusia baik individu atau kelompok.
Disini ada banyak pengertian komunikasi dari beberapa pakar:
Menurut James A. F Stoner
Komunikasi adalah proses dimana seorang berusaha memberikan pengertian dengan cara pemindahan pesan.
Menurut John R. Schermerhorn
Komunikasi adalah proses antar pribadi dalam mengirim dan menerima simbol – simbol yang berarti bagi kepentingan merka.
Jadi dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah penyampaian informasi dari seseorang kepada orang lain. Hal ini tidak berarti bahwa kedua belah pihak harus menyetujui suatu gagasan tersebut tetapi yang penting kedua belah pihak saling memahami gagasan tersebut. Sebagaimana telah kita ketahui dimuka bahwa komunikasi menyangkut pada berbagai kegiatan dalam hubungannya dengan orang lain. Ekgiatan ini merupakan suatu usaha untuk menimbulkan suatu respon dari orang lain sesuai dengan harapan dan orang yang memberi pesan dalam komunikasinya.
Oleh karena komunikasi merupakan dasar tindakan serta dasar kerjasama maka hanya adanya kesepakatan atas dasar tindakan serta kerjasama itulah kegiatan yang ada didalam serta lingkungan dapat berlangsung secara harmonis. Tanpa adanya kesepakatan maka segala rencana, perintah, laporan, dan sebagainya tidak mungkin menimbulkan reaksi. Jadi dengkan singkat dapat dikatakan bahwa arti komunikasi adalah sebagai sarana untuk menciptakan jalinan pengertian yang sama dan serasi serta menimbulkan dasar tindakan serta dasar terbentuknya kerjasama.
Konsep dasar komunikasi terdiri dari:
Proses Komunikasi
Dalam komunikasi antar personal akan menyebabkan terjadinya proses encoding dan decoding. Encoding adalah menggantikan ide kedalam bentuk bahasa, sedangkan decoding adalah menggantikan dari bahasa kedalam bentuk ide.
Elemen – Elemen Komunikasi
Menurut Murphy elemen komunikasi adalah pengirim, penulis, pembicara, pesan, media surat, materi pembicaraan, pendengar dan pengamat.
Motivasi untuk Komunikasi
Orang berkomunikasi karena didorong oleh motivasi untuk:
Mengurangi Ketidakpastian
Memecahkan Masalah
- Meningkatkan Keyakinan
Kontrol Situasi

3. Tujuan Komunikasi

Disini terdapat beberapa tujuan komunikasi adalah:
Menciptakan pengertian yang sama atas setiap pesan dengan maksud apa yang kita sampaikan dapat dimengerti oleh orang lain atau lawan pembicara kita.
Merangsang pemikiran pihak penerima untuk memikirkan pesan dan rangsang ia terima agar gagasan tersebut dapat diterima oleh orang lain.
Melakukan suatu tindakan yang selaras sebagaimana diharapakan dengan adanya penyampaian pesan tersebut.
Memahami orang lain, sebagai komunikator kita harus memahami aspirasi masyarakat tentang apa yang diinginkan.
Untuk mencapai hasil komunikasi yang diharapkan dan untuk menghindarkan hal – hal yang mudah menghambatnya maka perlu diketahui prinsip – prinsip komunikasi adalah:
Hilang dalam Perjalanan
Prinsip ini mengatakan bahwa efektivitas suatu komunikasi condong berubah menurut jaraknya. Maksudnya makin bnayak orang yang ikut campur tangan dan makin jauh jarak komunikator dengan komunikan maka makin besar kemungkinannya bahwa maksud pesan komunikan dapat diputar balikan atau dihilangkan.
Himbauan Emosional
Himbauan emosi lebih cepat dikomunikasikan daripada himbauan pada akal pikiran. Maksudnya agar komunikan mengerti makna pesan perlu dicari.
Prinisip Aplikasi
Manusia bersifat lupa sehingga pesan atau informasi terikat dalam ingatan orang atau perlu diulang – ulang. Pengulangan ini dapat mengakibatkan daya kenang pada komunikan.

4. Komponen – Komponen Komunikasi

Bertitik tolak daripada pengertian komunikasi maka kita dapat mengetahui bahwa variabel atau komponen komunikasi meliputi:
Komunikator yaitu sebyek yang menerima pesan atau mendapat berita.
Komunikan yaitu subyek yang menerima pesan atau dituju berita yang dikirimkan.
Pesan atau berita
Respon atau tanggapan
Media yaitu alat yang digunakan untuk menyampaikan berita atau pesan.
Selanjutnya tingkat keberhasilan suatu komunikasi sangat dipengaruhi oleh faktor tersebut diatas. Komunikasi yang baik sebaiknya mempunyai ciri sebgai berikut:

Pesan yang disampaikan sangat jelas
Penerimaan warta dalam situasi yang tepat
Cara ynag digunakan harus efesien
Dengan demikian dalam berkomunikasi atau usaha untuk memberi atau menyebarkan berita agar isinya diketahui oleh orang lain. Secara lebih lengkap komponen – komponen itu sebagai proses yaitu who ( siapa ), why ( mengapa ), in which ( dalam saluran mana ), whom ( untuk siapa ), which what effect ( dengan pengaruh bagaimana )

5. Komunikasi Tatap Muka

Tujuan dari komunikasi tatap muka adalah:

Mengerti akan pentingnya komunikasi tatap muka dalam memecahkan masalah.
Mengerti kapan komunikasi tatap muka lebih tepat digunakan dalam menyelesaikan masalah.
Mengerti tentang komponen – komponen pokok agar komunikasi tatap muka menjadi lebih baik.
Dapat mengmebangkan keterampilan dalam meningkatkan komunikasi tatap muka.
Mempelajari teknik – teknik pokok agar komunikasi tatap muka menjadi lebih baik.
Komunikasi tatap muka sangat penting dalam berkomunikasi di bisnis walaupun menulis memo pada pegawai mungkin lebih efesien. Bagian ini akan dimulai dengan mendiskusikan keuntungan dan kerugian dari komuniksi tatap muka. Keuntunganya adalah untuk meningkatkan pemahaman terhadap arti yang tersimpan.Berkomunikasi dengan tatap muka akan mengajak anda untuk berkesempatan membaca isyarat, gerakan tangan, dan sebagainya. Sedangkan kerugian komunikasi tatap muka adalah memerlukan waktu yang lama. Kadang – kadang kita berdiskusi merencanakan dalam menggunakan waktu yang singkat dan waktu yang lama. Secara alamiah komunikasi tatap muka sering menghasilkan kepentingan dan kesulitan yang mengakibatkan berlalunya wajtu yang percuma.
Karakteristik iklim komunikasi ideal lebih berorientasi pada tingkah laku, karakteristik terakhir yaitu tujuan kerja yang jelas berarti lebih spesifik atau kerja yang butuh diselesaikan. Cara terbaik untuk mempersiapkan interaksi atau tatap muka yang baik adalah mengantisipasi baik buruknya kemungkinan reaksi dari karyawan. Berorientasi pada innformasi akan sangat membantu anda dalam melakukan penilaian suatu penampilan atau hanya mendengar perhatian karyawan tentang prosedur baru.
Dikatakan komunikasi tatap muka karena ketika komunikasi berlangsung komunikator dan kounikan saling berhadapan dan sambil saling melihat. Dalam situasi seperti ini komunikator dapat melihat diri si komunikan secara langsung. Karena itu komunikasi tatap muka sering kali disebut komunikasi secara langsung.
Berdasarkan jumlah komunikan yang dihadapi komunikator, komunikasi tatap muka diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu:
Komunikasi antar Personal
Adalah komunikasi antara komunikator dengan seorang komunikan. Komunikasi jenis ini paling efektif dalam upaya hal upaya mengubah sikap, pendapat atau perilaku seseorang.
Komunikasi Kelompok
Termasuk komunikaasi tatap muka karena komunikator dan komunikan berada dalam situasi saling berhadapan. Sama halnya dengan komunikasi personal, komunikasi kelompok pun menimbulkan arus balik langsung. Komunikator mengetahui tanggapan komunikan pada saat sedang berkomunikasi sehingga apabila disadari bahwa komunikasinya kurang maka harus segera mengubah gayanya atau sikapnya.
Komunikasi kelompok terdiri dari 2 macam yaitu:
Komunikasi Kelompok Kecil
Komunikasi Kelompok Besar



Referensi :
www.google.com ( E – Learning Gunadarma )