Jumat, 20 November 2009

PELAKU EKONOMI

( UMKM )

Usaha Mikro Kecil Menengah

Di

KOTA BEKASI


Oleh : Dian Novita

Kelas : 2 DD04

NPM : 30208367

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas berkah dan rahmatnya saya dapat menyelesaikan makalah dengan baik dan tepat pada waktunya. Makalah ini merupakan tugas mata kuliah Ekonomi Pembangunan.

Makalah ini merupakan inovasi pembelajaran untuk memahami penelitian secara mendalam, semoga makalah ini dapat berguna untuk mahasiswa pada umumnya.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya sangat membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dan pada intinya untuk memperbaiki kekurangan – kekurangan agar dimasa yang akan datang akan lebih baik lagi.

Akhirnya saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini, serta teman – teman saya yang telah mendukung dalam menyelesaikan makalah ini.

i.

DAFTAR ISI

Cover o

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

BAB I ASPEK KELEMBAGAAN

I. I Latar Belakang Perusahaan 1

I. II Jumlah Karyawan 1

I. III Tanggung Jawab 1

I. IV Struktur Organisasi 2

BAB II ASPEK USAHA

II. I Cara Pemasaran 3

1. Target Pasar atau Konsumen 3

2. Strategi pasar 3

II. II Cara Produksi 3

II. III Cara Distribusi 4

BAB III ASPEK FINANSIAL

III. I Rencana Keuntungan Usaha

III. II Rencana Penjualan / Pendapatan

BAB IV PENUTUP

IV. I Kesimpulan 9

IV. II Saran 9

ii.

BAB I
ASPEK KELEMBAGAAN

A. Latar Belakang Perusahaan

Usaha ini didirikan sejak tahun 2006, nama usaha ini adalah Roti Unyil “ CHIKA “ yang bertempat di Jl. Melati No. 89, Bekasi Timur dengan menjual beberapa jenis roti.
Alasan memilih usaha ini adalah ingin mengembangkan budaya tradisional di Bogor khususnya makanan daerah sana dan kami memberikan nama usaha kami
B. Jumlah Karyawan
Untuk menjalankan usaha ini, kami merencanakan 2 tenaga kerja. Tenaga kerja ini kami tempatkan 1 di bagian produksi dan 1 bagian pemasaran. Untuk efisiensi dan efektifitas tenaga kerja kami ambil dari anggota keluarga kami.
C. Tanggung jawab
Peranan pemimpin perusahaan kami bagi menjadi beberapa bagian, sebagai berikut:
Pimpinan
Administrasi
Bagian pemasaran
Bagian produksi

1.

i.

D. Struktur Organisasi

Roti Unyil “ CHIKA “ memiliki struktur organisasinya yang terdapat pada gambar di bawah ini:

Organization Chart

2.

BAB II
ASPEK USAHA


II. I CARA PEMASARAN
1. Target Pasar atau Konsumen
Target pasar atau konsumen untuk usaha ini adalah toko-toko yang ada di Bekasi Timur. Selain itu kami juga menerima pesanan untuk oleh-oleh, pesanan untuk acara seperti pernikahan,arisan, khitanan dan lain – lain.

2. Strategi Pasar
Kegiatan pemasaran usaha ini dilakukan dengan dua cara, yaitu secara langsung dan tidak langsung. Pemasaran secara langsung seperti melayani secara langsung pesanan dari para konsumen tanpa melalui perantara. Sedangkan pemasaran tidak langsung adalah dengan menitipkannya melalui beberapa pasar atau toko.


II. II CARA PRODUKSI

Bahan-bahan Produksi
Nama Bahan Ada/Belum Cara Memperoleh
1. Tepung Terigu
2. Gula
3. Telur, Ambil Merahnya Saja
4. Baking Powder
5. Margarin Wisman

Peralatan dan Perlengkapan
No. Nama Alat Ada/Belum Cara Memperoleh

1. Oven
2. Loyang
3. Kuas

3.

4. Bascom Atau Tempat Untuk Mengaduk Adonan

Proses Produksi
• Tepung terigu dicampur dengan telur yang kuningnya saja
• Diberi bakieng powder di aduk – aduk
• Adonan diberi blue band wisman
• Adonan di uleni hingga lumat
• Sudah lumat ambil adonan sedikit – sedikit

• Untuk dibentuk sesuai selera bisa bentuk kecil atau besar
- Mau rasa coklat beri coklat di dalam adonan yang akan dibentuk

- Mau rasa keju beri kejunya

- Mau rasa strawberi atau nanas dan masih banyak rasa lainnya yang sesuai selera

• Selesai dibentuk atas roti olesi kuning telur lalu masukkan kedalam oven

• Tunggu roti mekar lalu siap di hidangkan.

II. III CARA DISTRIBUSI

Analisis Lokasi Usaha
Lokasi produksi yang mudah dijangkau dan terletak di jalan akses menuju keluar masuk jalan alternatif dari mana saja bisa terjangkau diharapkan mampu memberikan peluang bagi berkembangnya usaha ini. Hal lain yang menunjang karena adanya promosi yang dilakukan dengan dititipkan di warung dan toko sehingga konsumen akan dengan mudah mengenali produk usaha kami.


4.

BAB III
ASPEK FINANSIAL


A. Rencana Keuntungan Usaha

Modal didapatkan dari modal sendiri
1. Modal Tetap
Modal Tetap Yang diperlukan:
Peralatan dan Perlengkapan
• Oven : Rp 400.000,00
Loyang : Rp 10.000,00
• Kuas : Rp 2000,00

• Bascom : Rp 15.000,00+
Jumlah Modal Tetap : Rp 427.000,00
2. Modal Produksi
Biaya 1x produksi
Biaya variabel
a) Bahan baku
• Tepung Terigu 3 Kg : Rp 24.000,00
• Gula ½ Kg : Rp 6.500,00
• Telur 1 Kg : Rp 13.000,00
• Baking Powder : Rp 7.000,00

• Margarin Wisman ¼ : Rp 35.000,00+
Jumlah biaya bahan baku Rp 85.500,00
b) Biaya Overhead (Tidak Langsung)
• Biaya Penyusutan peralatan
Umur Ekonomi peralatan 60 hari : Rp. 427.000,00/60 : Rp 7.200,00
• Biaya Listrik : Rp 20.000,00
• Biaya kemasan : Rp 40.000,00

5.

• Biaya Administrasi : Rp 15.000,00

Jumlah biaya overhead Rp 82.200,00
c) Biaya Tenaga kerja 2 orang Rp 70.000,00
Jumlah Pengeluaran 1X Produksi Rp 594.700,00
Jumlah Modal Produksi = Jumlah Pengeluaran 1 x produksi – (Biaya tenaga kerja + penyusutan)
= Rp 587.000,00 – (Rp 70.000,00 + Rp 7.200,00)
= Rp 509.800,00

B. Rencana Penjualan/Pendapatan
a) Pengeluaran hasil produksi untuk setiap kali produksi dimana 3 Kg Tepung terigu bisa menghasilkan 200 roti. Penjualan 200 bungkus Roti :
200 bungkus X Rp 3.500,00 : Rp 700.000,00
b) Biaya Yang Harus Dikeluarkan
Biaya tetap (tenaga kerja dan penyusutan) : Rp 77.200,00
Biaya produksi : Rp 509.800,00
c) Modal Produksi : Rp 594.700,00

C. Analisis Break Event Point
1) Biaya rutin yang harus dikeluarkan
• Biaya bahan baku : Rp 85.500,00
• Biaya listrik : Rp 20.000,00
• Biaya kemasan : Rp 40.000,00
• Biaya administrasi : Rp 15.000,00 +
Jumlah Biaya Variabel : Rp 160.500,00

Biaya variabel per unit : 160.500/200 = 800
2) Prediksi laba
Penjualan 200 Roti

6.


200 Bungkus X Rp 3.500,00 : Rp 700.000,00

Penjualan produk rata-rata sekali produksi : Rp 700.000,00
Biaya yang harus dikeluarkan : Rp 594.700,00 _
Pendapatan produksi/Laba produksi : Rp 105.300,00
BEP :
Biaya tetap = Rp 77.200,00 = Rp 77.200,00 = 22 unit
Harga-Biaya variabel Rp 3.500,00 – Rp 800,00 Rp 2.700,00

D. Arus Perputaran Kas (Cash Flow)
No Keterangan Produksi I
(3 kg) Produksi II
(9 kg) Produksi III
(15 kg) Produksi IV
(27 kg)
1. Modal Awal
• Modal Tetap 427.000,00 427.00,00 427.000,00 427.000,00

• Modal Produksi 509.800,00 582.500,00 1.192.500,00 1.950.500,00

Jumlah Modal 936.800,00 1.009.500,00 1.619.500,00 1.194.500,00

2. Pendapatan Penjualan 700.000,00 810.000,00 1.870.000,00 2.377.500,00

3. Pengeluaran terdiri dari:

Biaya Variabel ( A )

• Bahan Baku 85.500,00 135.500,00 215.000,00 575.000,00
• Biaya Listrik 20.000,00 40.500,00 65.000 155.000,00
• Biaya Kemasan 40.000,00 76.000,00 110.500,00 215.000,00
• Biaya Administrasi 15.000 25.000 33.000 87.000
Jumlah Biaya Variabel (A) 160.500,00 277.000,00 423.500,00 1.032.000,00

7.

Biaya Tetap (B)
• Tenaga Kerja 70.000,00 90.000,00 230.000,00 190.000,00
• Penyusutan alat 7.200,00 7.200,00 7.200,00 7.200,00
Jumlah Biaya Tetap (B) 77.200,00 97.200,00 237.200,00 197.200,00
Jumlah Pengeluaran (A+B) 237.700,00 324.200,00 660.700,00 1.229.200,00
4. Sisa Pendapatan (2-3) 462.300,00 485.800,00 1.209.300,00 1.148.300,00

Laba Bersih produksi IV = sisa pendapatan produksi IV – jumlah modal awal
= Rp 1.148.300,00 – Rp 936.800,00= Rp 211.500,00

8.

BAB IV
PENUTUP


IV. I Kesimpulan
Untuk menjalankan usaha ini dibutuhkan 2 orang tenaga kerja yang diambil dari anggota keluarga dengan tujuan untuk efektifitas dan efisien. Usaha ini akan mencapai titik balik modal setelah 4 kali produksi dengan laba bersih Rp 211.500,00 setiap kali produksi.
Dengan demikian Usaha Dagang Roti Unyil ”CHIKA” dilihat dari segi analisis finansial dan pemasaran memenuhi standar kalayakan usaha.
Roti Unyil dapat menjadi usaha yang berkualitas nasional jika tetap mempertankan ciri khas yang ada sehingga tetap menjaga kelestarian budaya yang ada.

IV. II Saran
Usaha ini diharapkan dapat menjadi salah satu pengembangan dalam upaya menjaga kelestarian budaya asli dan dapat bertahan dengan ciri khas yang ada.

9.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar